Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh elemen fraud
hexagon terhadap persepsi penyalahgunaan aset. Penelitian ini dilakukan pada Badan
Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Provinsi Sumatera Utara. Dimana jumlah
Sampel sebanyak 70 orang. Waktu yang digunakan peneliti dalam melakukan
penelitian ini adalah mulai Desember 2024 sampai April 2025. Penelitian ini bersifat
kuantitatif dengan pendekatan asosiatif, penelitian ini menggunakan metode angket
dengan penyebaran kuesioner kepada setiap pegawai sebagai pengumpulan datanya.
Teknik penarikan sampel dari penelitian ini adalah total sampling jenuh. Teknik
analisis data yaitu statistik deskriptif. Dalam penelitian ini menggunakan software
SmartPLS Versi 4.1.1.1. Variabel independen yang digunakan adalah Stimulus1,
Capability2, Opportunity3, Rationalization4, Ego5, dan Collusion6. Hasil dari penelitian
ini menunjukkan bahwa Stimulus (koefisien 0.499, t-statistik 3.078, p-value 0.002),
Rationalization (koefisien 0.365, t-statistik 2.388, p-value 0.017) dan Collusion
(koefisien 0.319, t-statistik 2.025, p-value 0.043) berpengaruh signifikan terhadap
Persepsi Penyalahgunaan Aset. Nilai outer loading di atas 0,7 mengkonfirmasi
validitas model pengukuran. Sedangkan variabel Capability, Opportunity, dan Ego
tidak berpengaruh terhadap Persepsi Penyalahgunaan Aset.