Abstract:
Agrowisata di kawasan perkebunan teh memiliki potensi besar untuk
dikembangkan sebagai destinasi wisata yang berkelanjutan. Namun, pengawasan
yang kurang efektif dapat menimbulkan berbagai permasalahan, termasuk
kerusakan lingkungan, pelanggaran aturan, hingga tindakan kriminal. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas fungsi pengawasan langsung di
kawasan agrowisata Perkebunan Teh Unit Bah Butong, Kabupaten Simalungun.
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan teknik
pengumpulan data melalui wawancara, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa meskipun pengawasan di perkebunan teh telah diterapkan,
efektivitasnya masih belum optimal. Pengawasan di Unit Bah Butong telah
memiliki pedoman yang jelas, namun masih menghadapi berbagai kendala dalam
penerapannya. Teknik pengawasan melalui patroli dan sosialisasi mengalami
hambatan akibat keterbatasan sumber daya manusia, rendahnya disiplin petugas,
serta masih adanya pelanggaran aturan oleh berbagai pihak. Selain itu, jadwal
pengawasan yang belum terstruktur dengan baik menyebabkan meningkatnya
permasalahan seperti sampah, aksi balap liar, dan perilaku yang meresahkan,
evaluasi tahunan yang dilakukan oleh manajemen kantor pusat belum sepenuhnya
mengatasi permasalahan kebersihan, keamanan, serta keberadaan petugas di
lapangan. Dengan pengawasan yang lebih baik, diharapkan kualitas agrowisata
dapat terjaga, keamanan wisatawan meningkat, serta dampak negatif terhadap
lingkungan dapat diminimalkan.