dc.description.abstract |
Iklan layanan masyarakat memiliki peran strategis dalam meningkatkan kesadaran
publik terhadap berbagai isu sosial, termasuk kekerasan seksual. Salah satu bentuk
upaya yang dilakukan pemerintah dalam menangani permasalahan ini adalah
melalui iklan layanan masyarakat tentang Undang-Undang Tindak Pidana
Kekerasan Seksual (UU TPKS) yang diunggah di akun YouTube resmi
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik
Indonesia (KemenPPPA RI). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis makna
dalam setiap adegan iklan tersebut dengan menggunakan pendekatan semiotika
Roland Barthes. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
kualitatif dengan teknik pengumpulan informasi berupa studi dokumentasi
terhadap setiap adegan dalam iklan. Analisis dilakukan dengan menggunakan
teori semiotika Barthes melalui tiga tingkatan makna, yaitu denotasi, konotasi,
dan mitos, dapat memahami bagaimana kekerasan seksual direpresentasikan
dalam narasi visual iklan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap adegan
dalam iklan ini membangun makna kekerasan seksual melalui ekspresi, interaksi
antar tokoh, serta narasi yang menampilkan korban dalam posisi tertekan dan
pelaku dalam posisi dominan. Pada tingkat mitos, iklan ini berupaya
menghilangkan pandangan buruk serta kesalahpahaman tentang kekerasan seksual
dengan menegaskan bahwa kekerasan seksual bukan kesalahan korban, sekaligus
menekankan pentingnya pelaporan kasus. Dengan demikian, iklan layanan
masyarakat ini tidak hanya berfungsi sebagai media informasi, tetapi juga sebagai
alat edukasi yang berperan dalam membentuk kesadaran publik mengenai urgensi
pencegahan dan penanganan kekerasan seksual. |
en_US |