dc.description.abstract |
Salah satu tantangan Indonesia sebagai negara kemaritiman merupakan fenomena
bencana abrasi yang terjadi akibatnya adanya gelombang pasang dan arus aliran air
(laut, pantai, dan sungai). Contoh nyata yang terjadi yaitu di Aliran Sungai Deli,
Kecamatan Medan Marelan, Kota Medan, Sumatera Utara. Hal tersebut diperburuk
dikarenakan oleh minimnya pengetahuan masyarakat mengenai mitigasi bencana
abrasi sungai dan upaya penanggulangan bencana. Tujuan penelitian ini adalah
memberikan gambaran mengenai komunikasi yang digunakan Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Kota Medan dalam memberikan edukasi mitigasi
bencana abrasi sungai. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian
kualitatif dengan pendekatan studi kasus, teknik pengumpulan data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi, serta teknik
analisis data yang digunakan adalah teknik yang dikemukakan oleh Miles &
Huberman yakni pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan
simpulan. Hasil penelitian ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Medan
secara aktif melakukan aktif memberikan edukasi kepada masyarakat melalui
kegiatan sosialisasi, dengan koordinasi rutin dengan berbagai instansi terkait, serta
bekerja sama dengan Pemerintah Kota medan dan BMKG Kota Medan, dan
menciptakan ikatan kolaborasi dengan berbagai relawan dan komunitas swasta
yang diperkuat dengan adanya pelatihan yang melibatkan masyarakat dan
memanfaat teknologi dalam penyebaran informasi. |
en_US |