Abstract:
Stunting masih menjadi permasalahan kesehatan di Kelurahan Pekan Labuhan,
Kota Medan, yang disebabkan oleh rendahnya pemahaman masyarakat terkait gizi
dan pola asuh anak. PKK Pekan Labuhan berperan aktif dalam pencegahan
stunting melalui strategi komunikasi yang diterapkan dalam berbagai bentuk,
seperti komunikasi edukasi, persuasif, dan partisipatif. Penelitian ini bertujuan
untuk menganalisis strategi komunikasi PKK dalam mengedukasi, meyakinkan,
dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam program pencegahan stunting.
Pendekatan penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan teknik
penetapan informan secara purposive sampling. Informan terdiri dari Ketua PKK
Pekan Labuhan, Kepala Lingkungan XX, serta tiga orang tua yang anaknya
terdampak stunting. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara mendalam,
serta dokumentasi, dan dianalisis menggunakan model Miles dan Huberman
melalui tahap reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi PKK cukup efektif dalam
meningkatkan kesadaran masyarakat, terutama melalui komunikasi tatap muka
yang lebih mudah diterima dibandingkan media digital dan cetak. Namun, masih
terdapat kendala, seperti sikap pasif masyarakat, keterbatasan ekonomi, serta pola
pikir bahwa stunting bukan masalah serius. Meskipun angka stunting mengalami
penurunan berdasarkan data posyandu, pola pikir dan kebiasaan masyarakat masih
menjadi tantangan utama dalam pencegahan stunting. Oleh karena itu, diperlukan
pendekatan yang lebih berkelanjutan dan adaptif agar edukasi yang diberikan
tidak hanya dipahami, tetapi juga diterapkan secara konsisten dalam kehidupan
sehari-hari.