dc.description.abstract |
Strategi komunikasi pemasaran berperan penting dalam mengenalkan
produk kepada konsumen serta meningkatkan keuntungan bisnis. Salah satu
fenomena yang berkembang dalam dunia fashion di Indonesia adalah tren thrift,
yaitu aktivitas jual beli pakaian bekas yang masih layak pakai dengan harga lebih
terjangkau. Fenomena ini semakin populer sejak pandemi COVID-19 yang
memengaruhi kondisi ekonomi masyarakat. Namun, bisnis thrifting di Indonesia
memiliki regulasi ketat, terutama terkait larangan impor pakaian bekas karena
dapat merugikan industri dalam negeri. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis strategi komunikasi pemasaran yang diterapkan oleh Toko Thrifting
Medan dalam meningkatkan minat beli masyarakat. Metode penelitian yang
digunakan adalah kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi,
wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi
pemasaran yang diterapkan mengacu pada konsep Marketing Mix 7P, yang
meliputi produk, harga, tempat, promosi, orang, proses, dan bukti fisik. Temuan
penelitian mengungkap bahwa kualitas produk yang beragam dan terjaga menjadi
faktor utama dalam menarik minat pelanggan. Selain itu, fleksibilitas harga dan
adanya promo memberikan daya tarik tersendiri bagi konsumen. Penentuan harga
yang kompetitif serta kebijakan negosiasi juga berkontribusi dalam meningkatkan
daya saing Toko Thrifting Medan. Faktor lain yang berpengaruh terhadap minat
beli adalah kemudahan akses lokasi dan kenyamanan dalam berbelanja. Dengan
menerapkan strategi pemasaran yang efektif, Toko Thrifting Medan mampu
meningkatkan daya tarik konsumen serta mempertahankan eksistensinya di
industri fashion local. |
en_US |