dc.description.abstract |
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh maraknya kasus intoleransi, diskriminasi,
penghinaan pada syariat, sampai pada penghancuran rumah ibadah yang terjadi di
beberapa daerah di Sumatera Utara. Di sisi lain Kota Pematang Siantar yang hidup
dengan kemajemukan agama mendapatkan penghargaan sebagai kota paling toleran
nomor satu se- Indonesia, untuk menciptakan kota yang toleran maka dibutuhkan
peran komunikasi FKUB dalam menjaga kerukunan umat beragama agar konflikkonflik
seperti
di
Sumatera
Utara
khususnya
Pematang
Siantar
tidak
terjadi.
Penelitian
ini
bertujuan
untuk
mengetahui
peran
komunikasi
FKUB
dalam
menjaga
kerukunan
umat
beragama
di
Kota
Pematang
Siantar.
Data
diperoleh
dari
sumber
informan
kunci
dan
pendukung
yang
berasal
dari
FKUB,
tokoh
agama
dan
organisasi
masyarakat.
Data
dianalisis
dengan
menggunakan
teknik
analisis
data
model
interaksi
Miles
dan
Huberman.
Kesimpulan
dari
hasil
penelitian
diambil
dengan
menggunakan
metode
induktif.
Hasil
penelitian
menunjukkan
bahwa
FKUB
Kota
Pematang
Siantar
telah
menjalankan
fungsinya
dengan
baik
dalam
menjaga
kerukunan
umat
beragama
di
Kota
Pematang
Siantar.
Hal
itu
terlihat
pada
tidak
adanya
konflik
antar
umat
beragama
yang
ditunjukkan
dengan
perilaku
masyarakat
saling
menghormati
dan
menghargai
antar
umat
beragama |
en_US |