Abstract:
Indonesia memiliki keberagaman budaya, suku, agama, ras, dan bahasa.
Namun, kurangnya kesadaran akan pentingnya toleransi masih memicu konflik.
Media, khususnya film, berperan dalam membentuk pandangan masyarakat
terhadap isu ini. Film pendek “kos-kosan” dari kanal Youtube Paniradya
Kaistimewan menggambarkan interaksi penghuni kos dengan latar belakang agama
berbeda serta bagaimana mereka membangun hubungan harmonis. Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis representasi toleransi antaragama dalam film
tersebut. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan analisis
semiotika Charles Sanders Peirce, yang mencakup tanda (gambar atau teks yang
menunjukkan toleransi), objek (scene yang berkaitan dengan toleransi berdasarkan
indeks, ikon, dan simbol), serta interpretant (pemberian makna dan analisis dalam
bentuk kalimat). Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi dengan
menonton dan mengamati film secara mendalam, serta dokumentasi berupa
potongan gambar, transkip dialog, dan simbol yang muncul dalam film. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa film ini menggambarkan toleransi antaragama
melalui interaksi karakter yang mencerminkan sikap saling menghormati dan
menerima perbedaan. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan lebih
lanjut mengenai peran media dalam membentuk kesadaran sosial tentang toleransi
agama.