Abstract:
Pendahuluan: Stres adalah kondisi mental yang dapat memengaruhi kesejahteraan
fisik dan emosional seseorang. Mahasiswa kedokteran sering menghadapi tekanan
akademik yang tinggi, yang dapat menyebabkan stres dan nyeri kepala primer.
Kondisi ini berpotensi memengaruhi konsentrasi, daya tahan tubuh, dan prestasi
akademik mereka. Penelitian sebelumnya menunjukkan stres akademik dan nyeri
kepala tegang sebagai penyebab umum penurunan kualitas hidup mahasiswa
kedokteran. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan tingkat
stres dan nyeri kepala primer terhadap prestasi akademik mahasiswa Fakultas
Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara angkatan 2023. Metode:
Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dengan teknik consecutive
sampling terhadap 73 mahasiswa. Data tingkat stres diukur menggunakan
Kuesioner MSSQ, sementara nyeri kepala dinilai menggunakan skala NRS. Hasil:
Sebanyak 36 mahasiswa (49,3%) mengalami stres sedang, 31 mahasiswa (42,5%)
stres berat, dan 6 mahasiswa (8,2%) stres sangat berat. Sebanyak 30 mahasiswa
(41%) mengalami nyeri kepala sedang, 29 mahasiswa (39,7%) nyeri ringan,
sementara hanya 9 orang (12.3%) sementara hanya 5 mahasiswa (6,8%) nyeri berat.
Analisis bivariat menunjukkan hubungan signifikan antara tingkat stres (p=0.000)
dan nyeri kepala (p=0.000) dengan prestasi akademik. Kesimpulan: Stres dan nyeri
kepala primer memiliki hubungan signifikan dengan prestasi akademik.
Penanganan stres dan nyeri kepala yang efektif penting untuk mendukung
keberhasilan akademik mahasiswa