Abstract:
Pendahuluan: Teh hijau (Camellia sinensis) dikenal memiliki manfaat anxiolytic
yang berasal dari kandungan L-theanine, EGCG, dan kafein. Senyawa ini
memengaruhi neurotransmitter seperti GABA dan dopamin, serta meningkatkan
aktivitas gelombang alfa di otak. Metode: Penelitian ini adalah eksperimental
laboratoris dengan rancangan post-test only with control group design. Subjek
penelitian adalah 27 tikus Wistar jantan yang diinduksi kecemasan menggunakan
metode Forced Swim Test. Perlakuan diberikan dengan ekstrak teh hijau dosis 3,6
mg/kgBB. Tingkat kecemasan diukur menggunakan metode Elevated Plus Maze
(EPM), dengan parameter durasi waktu di lengan terbuka. Analisis statistik
menggunakan One-Way ANOVA, dilanjutkan dengan uji post-hoc Tukey untuk
menentukan perbedaan antar kelompok. Hasil: Kelompok perlakuan menunjukkan
waktu rata-rata di lengan terbuka sebesar 114,22 detik, mendekati kontrol positif
(fluoxetine ) 117,67 detik, dan lebih tinggi dibandingkan kontrol negatif (plasebo)
90,33 detik. Uji statistik menunjukkan perbedaan signifikan antar kelompok
perlakuan (p < 0,001). Kesimpulan: Ekstrak teh hijau terbukti memiliki efek
anxiolytic yang signifikan dalam mengurangi kecemasan pada tikus model
kecemasan.