Abstract:
Tujuan penelitian untuk mengetahui induksi tunas pisang kepok
kuning (Musa paradisiaca L. var bluggoe). Penelitian menggunakan Racangan
Acak Lengkap (RAL) faktorial yang terdiri dari 2 faktor dan 3 ulangan. Faktor
pertama pemberian konsentrasi BAP yaitu: B0: Tanpa Hormon (Kontrol), B1: 1.5
mg/l, B2 : 3 mg/l dan B3: 4.5 mg/l, faktor kedua pemberian IAA yaitu : I0: Tanpa
Hormon (Kontrol), I1 :1 mg/l, I2: 2 mg/l dan I3: 3 mg/l. Terdapat 16 kombinasi
perlakuan yang diulang sebanyak tiga kali menghasilkan 48 eksplan, jumlah
eksplan per perlakuan adalah 1 eksplan, jumlah eksplan seluruhnya adalah 48
eksplan. Parameter yang diamati adalah persentasi hidup, persentase
terkontaminasi, waktu muncul tunas (hari), jumlah tunas (unit), tinggi tunas (cm)
dan jumlah daun (helai). Data hasil pengamatan dianalisis menggunakan uji beda
rataan menurut Duncan’s Multiple range Test (DMRT) pada α 5%. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa perlakuan BAP (Benzly Amino Purin) berpengaruh tidak nyata
pada seluruh parameter pengamatan. Perlakuan IAA (Indole Acetic Acid)
memberikan pengaruh nyata terhadap tinggi tunas pada umur 4 MST dan berbeda
dengan parameter lain yang menunjukkan pengaruh tidak nyata dan tidak terdapat
interaksi Benzyl Amino Purine (BAP) dan Indole Acetic Acid (IAA) pada semua
parameter yang diukur