Abstract:
Korosi merupakan penurunan kualitas suatu bahan logam atau non-logam yang
disebabkan oleh terjadinya reaksi dengan lingkungan sekitarnya. Medan sebagai
kota metropolitan terbesar ke-3 di Indonesia, mengalami perkembangan
infrastruktur dan industri yang sangat masif. Namun, topografi wilayah yang
berbatasan langsung dengan Selat Malaka dan iklim tropis menyebabkan rentannya
infrastruktur terhadap serangan korosi akibat kondisi lingkungan atmosfer.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui morfologi korosi pada baja karbon
rendah pada lingkungan atmosferik kota Medan serta untuk mengetahui iron oxide,
chemical, dan crystal structure yang terjadi pada material uji di lingkungan Kota
Medan. Material uji akan dipapar sinar matahari langsung di area terbuka. Setelah
proses pemaparan, selanjutnya dilakukan metode pengujian SEM (scanning
electron microscope) merupakan salah satu mikroskop elektron yang digunakan
untuk menyelidiki permukaan dari sebuah objek solid secara langsung. Penelitian
dilakukan selama enam bulan juga memberikan jangka waktu yang cukup untuk
memahami perkembangan morfologi korosi yang terjadi. Penelitian ini mengikuti
standar ASTM G-50 dan ASTM G-1 sebagai panduan dalam melakukan pengujian
yang benar sesuai dengan pedoman yang diakui secara internasional. Adapun hasil
dari penelitian ini, bentuk yang umumnya terjadi adalah Lepidocrocite (γ-FeOOH)
dengan bentuk sarang burung (bird’s nest), Globular dan Flowery. Ini dapat
dilihat dari hasil uji SEM pada bulan pertama, kedua, kelima dan keenam.
Adapun bentuk lain juga ditemukan seperti Goethite (α-FeOOH) (hexagon, thin
rod, dan Prismatic) Magnetite (Fe3O4) (flat and dark layer dan donut) dan
Hematite (α-Fe2O3) (Bipyramid).