Penggunaan Limbah Plastik LDPE (Low Density Polyethylene) Sebagai Sumber Bahan Bakar

Abstract

Timbunan sampah kota Medan adalah sebesar 730.000 Ton/tahun dengan jumlah penduduk kota Medan 2.524.511 jiwa. Aktifitas manusia sehari harinya tidaklah lepas dari penggunaan plastik. Bahkan, sangatlah sulit memisahkan plastik dari kehidupan manusia. Penggunaan plastik dianggap memberi kemudahan dan kepraktisan. Kuantitas limbah plastik yang terus meningkat seiring dengan peningkatan populasi manusia tidak diimbangi dengan pengelolaan yan tepat. Krisis minyak bumi sangat mempengaruhi perekonomian dunia, termasuk Indonesia. Tidak hanya dapat mengurangi jumlah sampah plastik, plastik juga dapat menghemat persediaan minyak bumi di alam. Maka dari itu pengolahan limbah plastik menjadi solusi yang cukup efetif untuk menjadikan sumber bahan bakar. salah satu jenis plastik yang berakhir di TPA dengan jumlah yang sangat besar adalah plastik LDPE (Low Density Polyethylene). Salah satu bentuk penanggulangan terhadap limbah plastik adalah memanfaatkannya menjadi sumber bahan bakar melalui metode pirolisis. Pirolisis adalah proses degradasi termal tanpa melibatkan oksigen didalam prosesnya. Salah satu faktor yang paling mempengaruhi proses pirolisis adalah temperatur suhu. Temperatur suhu pada reaktor 1 plastik akan dipirolisis menggunakan temperatur 150oC, lalu temperatur tersebut dijaga selama 60 menit dengan batas maksimal temperatur 160oC, proses pirolisis ini dilakukan dua kali pengujian, pada masing-masing pengujian menggunakan plastik sebanyak 3000 gram. Kemudian proses dilanjutkan menggunakan reaktor 2 dengan variasi temperatur suhu yang berbeda. Untuk dipengujian 1 menggunakan variasi temperatur suhu 200oc dan untuk pengujian 2 menggunakan variasi temperatur suhu 250oC. Pengaruh temperatur pada proses di tabung reaktor 1 juga menghasilkan jumlah yang berbeda yang dimana pada pengujian 1 plastik yang terolah sebanyak 284 gram, dan pada pengujian 2 plastik yang terolah sebanyak 338 gram. Pengaruh temperatur bahan bakar yang dihasilkan mendapatkan jumlah minyak yang berbeda, pada pengujian 1 mendapatkan 110 ml dan rendemen yang didapatkan 31% dan pada pengujian 2 mendapatkan 131 ml dan rendemen yang didapatkan 33%.