dc.description.abstract |
Kelangkaan BBM (bahan bakar minyak) di indonesia menjadi suatu masalah yang
dipicu oleh melonjaknya harga BBM di global. Kondisi ini lah yang membuat
pemerintah mengajak seluruh masyarakat indonesia bekerja sama dalam mengatasi
masalah kelangkaan BBM. Mengingat indonesia merupakan salah satu negara
penghasil limbah plastik terbesar di dunia, maka dari itu pengolahan limbah plastik
menjadi bahan bakar alternatif dengan menggunakan metode pirolisis telah
dianggap sebagai solusi yang cukup efektif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
menghasilkan bahan bakar alternatif dari limbah plastik, mengetahui pengaruh
temperatur pirolisis dan variasi temperatur terhadap bahan bakar alternatif yang
dihasilkan, dan mengetahui rendemen dari limbah plastik jenis HDPE (High
Density Polyethylene). Untuk menghasilkan bahan bakar alternatif jenis plastik
yang digunakan adalah HDPE (High Density Polyethylene), plastik tersebut dapat
menjadi bahan bakar cair seperti minyak dengan menggunakan metode pirolisis.
Proses pirolisis dilakukan dalam satu tahap dengan menggunakan dua reaktor yang
berbeda. Pada reaktor 1 plastik akan di pirolisis menggunakan temperatur 150℃,
lalu temperatur tersebut dijaga selama 60 menit dengan batas maksimal temperatur
160℃, proses pirolisis ini dilakukan dua kali percobaan, pada masing-masing
percobaan menggunakan plastik sebanyak 3000 gram. Kemudian proses
dilanjutkan menggunakan reaktor 2 dengan variasi temperatur yang berbeda. Pada
percobaan 1 temperatur nya 260℃ dan pada percobaan 2 temperatur nya 300℃.
Pengaruh temperatur pada proses pirolisis di tabung reaktor 1 menghasilkan jumlah
plastik yang terolah pada percobaan 1 sebanyak 304 gram, dan pada percobaan 2
plastik yang terolah sebanyak 332 gram. Pengaruh temperatur terhadap bahan bakar
yang dihasilkan mendapatkan jumlah minyak yang di peroleh pada percobaan 1
sebanyak 114 ml dan pada percobaan 2 di peroleh minyak sebanyak 126 ml.
Adapun rendemen yang di ketahui pada percobaan 1 mendapatkan rendemen
sebesar 30% dan pada percobaan 2 mendapatkan rendemen sebesar 33%. |
en_US |