Abstract:
Latar Belakang: Kanker merupakan masalah kesehatan global yang serius dengan angka 
kematian yang tinggi. Terapi kanker konvensional memiliki efek samping yang signifikan 
dan biaya yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi akar pohon 
pepaya (Carica Papaya L.) sebagai terapi karsinogenesis. Penelitian ini bertujuan untuk 
mengidentifikasi kandungan metabolit sekunder pada akar pohon pepaya (Carica Papaya L.) dan mengevaluasi potensinya sebagai terapi karsinogenesis. Metode: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan melakukan uji fitokimia pada akar pepaya. Uji fitokimia dilakukan untuk mengidentifikasi keberadaan metabolit sekunder seperti glikosida, alkaloid, saponin, tannin, triterpenoid/steroid, fenol, dan flavonoid. Karakterisasi simplicia dilakukan untuk menentukan kadar sari larut dalam air dan kadar abu 
tidak larut asam. Hasil: Hasil uji fitokimia menunjukkan bahwa akar pepaya mengandung metabolit sekunder seperti glikosida, saponin, dan triterpenoid/steroid. Karakterisasi simplicia menunjukkan kadar sari larut dalam air tertinggi (19,38%) dan kadar abu tidak larut asam terendah (5,07%). Tidak terdeteksi fenol dan flavonoid pada Carica Papaya L. 
Kesimpulan: Penelitian ini menunjukkan bahwa akar pepaya mengandung metabolit 
sekunder yang berpotensi sebagai terapi karsinogenesis, khususnya glikosida, saponin, dan triterpenoid/steroid. Namun, tidak terdeteksinya fenol dan flavonoid memerlukan penelitian lebih lanjut untuk mengkonfirmasi efektivitas dan mekanisme kerja akar pepaya dalam menghambat pertumbuhan sel kanker secara in vivo dan in vitro.