Abstract:
Pendahuluan: Obesitas merupakan masalah kesehatan yang semakin mendesak 
di berbagai belahan dunia, dengan prevalensi yang meningkat tajam baik di 
negara maju maupun berkembang. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar 
(Riskesdas) Tahun 2018, prevalensi obesitas di Indonesia mencapai 21,8%, 
menunjukkan peningkatan signifikan dari 15,4% pada tahun 2013. Salah satu 
konsekuensi serius dari obesitas adalah meningkatnya risiko komorbiditas, yaitu 
keberadaan dua atau lebih kondisi medis yang muncul secara bersamaan dalam 
satu individu. Risiko komorbiditas terutama terkait dengan obesitas sentral, yang 
dapat diukur melalui Indeks Massa Tubuh (IMT) dan lingkar pinggang. 
Karbohidrat simpleks, dengan indeks glikemik tinggi, merupakan salah satu faktor 
yang berkontribusi terhadap penumpukan lemak viseral, yang dapat meningkatkan 
risiko komorbiditas. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi hubungan 
antara asupan karbohidrat simpleks dengan peningkatan risiko komorbiditas pada 
orang dewasa di perkotaan. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan asupan 
karbohidrat simpleks dengan peningkatan risiko komorbiditas pada dewasa di 
perkotaan. Metode: Metode penelitian ini yang digunakan adalah deskriptif 
analitik dengan disain studi cross sectional. Hasil: Berdasarkan tabel hasil uji 
statistik chi square, didapatkan semakin tinggi frekuensi konsumsi karbohidrat 
simpleks maka semakin tinggi risiko komorbiditas. Maka, nilai dengan p= <0,01 
(p<0.05). Kesimpulan: Adanya hubungan asupan karbohidrat simpleks dengan 
peningkatan risiko komorbiditas dewasa diperkotaan.