Abstract:
Pendahuluan: Penyakit jantung koroner merupakan suatu keadaan yang 
disebabkan oleh adanya penumpukan plak atau polutan yang dapat menyebabkan 
obstruksi secara perlahan dan akan mempersempit satu atau lebih arteri koroner 
epikardial yang dibagi jadi 4, yaitu STEMI, NSTEMI, SAP dan UAP. Inflamasi 
berperan penting terhadap terjadinya aterosklerosis yang menyebabkan penyakit 
jantung koroner. Penanda inflamasi sistemik yang baik digunakan adalah rasio 
neutrofil limfosit (RNL). Stratifikasi digunakan untuk menilai tingkat keparahan. 
Demikian pula, pada Gensini skor, penilaian dilakukan dengan memberikan skor 
berdasarkan tingkat penyumbatan arteri koroner dan lokasi spesifik dari 
penyumbatan tersebut, yang kemudian digunakan untuk menentukan tingkat 
keparahan penyakit jantung koroner. Penelitian ini bertujuan mengetahui 
hubungan rasio neutrofil limfosit dengan gensini skor pada pasien penyakit 
jantung koroner di RSU Haji Medan melibatkan 47 responden yang dirawat inap. 
Metode: Penelitian ini akan dilakukan dengan menggunakan metode 
observasional analitik dengan desain cross sectional menggunakan data sekunder 
dari rekam medis pasien yaitu hasil laboratorium darah rutin dan gensini skor. 
Hasil: Dari penelitian ini didapatkan Gambaran nilai median rasio neutrofil 
limfosit pada pasien pjk kelompok derajat stenosis ringan-sedang sebesar 3,33 
(1,47-4,93) dan median rasio neutrofil limfosit pada derajat keparahan berat 
sebesar 7,40 (6,08-12,57). Berdasarkan uji Koefisien Korelasi Spearman Test, 
didapatkan nilai p value = 0.000 (p value <0.05) dan kekuatan korelasi 0.850
(hubungan sangat kuat). Kesimpulan: Terdapat hubungan antara rasio neutrofil 
limfosit dengan Gensini skor pada pasien penyakit jantung koroner.