Abstract:
Latar Belakang: infeksi saluran kemih (ISK) adalah infeksi yang disebabkan oleh
pertumbuhan mikroorganisme di saluran kemih. ISK merupakan penyakit menular
kedua paling umum dengan sekitar 8,3 juta kasus dilaporkan setiap tahun.
Staphylococcus aureus adalah salah satu mikroorganisme yang diyakini
menyebabkan ISK. Usia, jenis kelamin, komorbiditas, dan penggunaan kateter
adalah faktor risiko utama untuk ISK. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan
hubungan antara ISK dan faktor risiko tersebut serta mengidentifikasi
mikroorganisme yang paling sering ditemukan dan antibiotik yang resisten pada
kasus ISK di RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan. Metode: penelitian analitik
deskriptif. Metode kuantitatif dengan jenis penelitian observasional analitik dengan
pendekatan cross sectional dengan menggunakan data rekam medis sekunder
pasien terdignosa infeksi saluran kemih di RSUD Dr. Pirngadi KotaMedan sebagai
sumber penggambilan sampel. Hasil: bakteri yang paling sering menyebabkan
infeksi saluran kemih pasca operasi adalah Staphylococcus aureus, ditemukan pada
35 sampel (59%). Infeksi saluran kemih lebih banyak terjadi pada perempuan. Uji
sensitivitas antibiotik menunjukkan bahwa Staphylococcus aureus memiliki
resistensi sebesar 32,3% terhadap Ceftriaxon dan sensitif sebesar 59,2% terhadap
Oxacillin, Linezolid, dan Cefazolin. Uji bivariat menunjukkan hasil signifikan
antara usia dan komorbiditas dengan infeksi saluran kemih. Kesimpulan: Pada
penelitian ini Staphyloccocus aureus menjadi penyebab dominan infeksi saluran
kemih paling banyak resistant terhadap ceftriaxone dan sensitive terhadap
oxacillin.Hubungan signifikan terhadap usia dan komorbid pada pasien infeksi
saluran kemih.