RANCANG BANGUN SISTEM KONTROL DESALINASI AIR PAYAU DENGAN AKSES MONITORING BERBASIS INTERNET OF THINGS (IoT)

Abstract

Air merupakan salah satu sumber utama yang sangat penting bagi kebutuhan makhluk hidup. Air yang memiliki salinitas terlalu tinggi dapat mendatangkan kerugian apabila dipergunakan untuk kegiatan-kegiatan tertentu, misalnya berbahaya untuk kesehatan bila digunakan sebagai air minum, menyebabkan kegagalan panen bagi pertanian, korosi bagi peralatan dan bangunan yang terbuat dari unsur logam. Proses pengolahan air payau menjadi air tawar dikenal dengan istilah desalinasi. Pengolahan air payau juga dapat dilakukan dengan metode filtrasi. Berdasarkan latar belakang diatas untuk menghindari resiko yang terjadi pada pemakaian air payau dalam kehidupan sehari-hari yang belum memenuhi standart air bersih yang aman digunakan pada umumnya dan selalu memastikan bahwa air tersebut masih layak untuk digunakan maka penelitian ini merancang bangun sistem kontrol solenoid valve sebagai katup otomatis yang digunakan untuk desalinasi air payau siap minum yang aman serta layak untuk dipakai dalam kehidupan sehari-hari dan juga memiliki akses monitoring menggunakan internet of things (IoT) dalam pengoperasiannya, sehingga dapat optimal dalam memantau pH air dan tds pada air serta kapasitas air pada water tank storage secara real time dengan menggunakan Arduino uno sebagai pengolah data dan modul wifi esp8266 untuk penghubung ke internet yang akan mengirim data ke aplikasi blynk. Pada perancangan alat ini menggunakan beberapa sensor seperti: sensor pH, sensor tds, dan sensor ultrasonic sehingga memiliki tiga keluaran yaitu kapasitas water tank storage, nilai tds air dan pH air yang diletakkan pada water tank storage guna mengetahui nilai hasil akhir pada proses pengolahan air payau menjadi air siap minum pada penelitian ini. Hasil pengujian kerja dari sistem kontrol desalinasi air payau ini berhasil menghilangkan warna, bau pada air dan mampu mengubah kadar pH pada air payau dari 8,7 pH hingga menjadi 6,43 pH, namun hasil air yang telah difiltrasi masih terasa asin, sehingga penelitian ini masih perlu dilanjutkan untuk mencapai standart kandungan air minum.