Abstract:
Pendahuluan : Glaukoma adalah salah satu penyebab utama kebutaan di dunia,
dengan prevalensi yang terus meningkat setiap tahunnya. Penyakit ini
menyebabkan kerusakan progresif pada saraf optik dan dapat mempengaruhi
kualitas hidup pasien secara signifikan. Penurunan fungsi penglihatan yang
diakibatkan oleh glaukoma berdampak pada berbagai aspek kehidupan sehari-hari,
seperti mobilitas, kesejahteraan emosional, dan aktivitas sosial. Penelitian ini
bertujuan untuk mengeksplorasi hubungan antara lamanya menderita glaukoma
dengan kualitas hidup pasien. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
hubungan antara lamanya menderita glaukoma dengan tingkat kualitas hidup
pasien glaukoma di Rumah Sakit Umum Haji Medan. Tujuan khusus penelitian
ini adalah untuk mengetahui gambaran demografi pasien glaukoma,
mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas hidup pasien
glaukoma, dan mengetahui hubungan antara lamanya menderita glaukoma dengan
tingkat kualitas hidup pasien. Metode : Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan populasi pasien glaukoma yang berobat di Rumah Sakit Umum
Haji Medan. Pengambilan sampel dilakukan secara purposive. Data dikumpulkan
menggunakan kuesioner NEI-VFQ-25 yang telah divalidasi. Analisis data
dilakukan dengan uji statistik yang sesuai untuk mengetahui hubungan antara
variabel independen dan dependen. Hasil : Hasil dijumpai bahwa kebanyakan
responden merupakan lansia sebanyak 30 orang (100%). Berdasarkan pekerjaan,
kebanyakan responden bekerja sebagai wiraswasta sebanyak 16 orang (53.3%).
Berdasarkan lama menderita glaukoma, kebanyakan responden menderita
glaukoma <6 tahun sebanyak 29 orang (96,7). Berdasarkan jenis kelamin,
kebanyak responden berjenis kelamin perempuan sebanyak 16 orang (53,3%),
sedangkan pada hasil uji analitik, didapatkan p <0,05 maka terbukti bahwa ada
hubungan lamanya menderita glaukoma tingkat kualitas hidup pasien glaukoma.
Didapatkan hasil analisa pearson yaitu -0.451 yang mana korelasi dinyatakan
berbalik dan tingkat korelasi sedang. Kesimpulan : Penelitian ini menunjukkan
adanya hubungan signifikan antara lamanya menderita glaukoma dengan tingkat
kualitas hidup pasien glaukoma di Rumah Sakit Umum Haji Medan. Korelasi
yang ditemukan bersifat berbalik arah dengan tingkat korelasi sedang, yang berarti
bahwa semakin lama pasien menderita glaukoma, kualitas hidup mereka
cenderung menurun. Dari total 30 responden, seluruhnya (100%) berusia lanjut.
Sebagian besar responden bekerja sebagai wiraswasta (53,3%) dan mayoritas
telah menderita glaukoma kurang dari 6 tahun (96,7%). Selain itu, 53,3%
responden adalah perempuan. Temuan ini menekankan pentingnya deteksi dini
dan penanganan yang tepat untuk meminimalkan dampak negatif glaukoma
terhadap kualitas hidup pasien.