Abstract:
Komunikasi merupakan salah satu proses dimana sebuah penyampain
sebuah informasi dan diterima oleh seorang informan dan akan menghasilkan
sebuah feedback. Komunikasi didalam sebuah komunitas sangat dibutuhkan,
apalagi dalam pembelajaran bidang fotografi. Bukan hanya prakteknya saja
dibutuhkan pemahaman teori-teori yang akan dijadikan sebuah pedoman untuk
mempelajari pelajaran photografi yang berguna bagi para fotografer pemula
khususnya yang mereka dapatkan di dalam komunitas yang menjadi wadah belajar
ilmu-ilmu fotografi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui bagaimana
perkembangan dari fotografer pemula di komunitas Mata Lensa Medan.
Adapun desain penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode
deskriptif menggunakan beberapa langkah yaitu: observasi dan wawancara.
Adapun narasumber dalam penelitian ini adalah 1 orang ketua Komunitas Mata
Lensa Medan, serta 2 anggota yang senior serta 2 fotografer pemula. Teknik
pengumpulan data dalam penelitian ini dengan menggunakan teknik pengumpulan
data wawancara dan penelitian kepustakaan. Hasil dari penelitian ini
menyimpulkan bahwa jika dikaitkan dengan Model komunikasi dari Harold
Lasswell maka komunikasi eksistensi diri fotografer pemula di Komunitas Mata
Lensa Medan, yang menjadi komunikatornya ialah para anggota senior dan juga
ketua Komunitas Mata Lensa Medan yang memberikan arahan mengenai
pengembangan diri dan kemampuan skill fotografi terhadap para fotografer pemula.
Sedangkan untuk pesan yang disampaikan yaitu tentunya berkaitan dengan
pengetahuan-pengetahuan dasar fotografi dan teknik menggunakan kamera bagi
fotografer pemula. Selanjutnya, sarana penyampaian pesan ini kemudian dipilih
oleh Komunitas Mata Lensa Medan melalui kegiatan pertemuan/hunting yang
biasanya diadakan titik kumpul terlebih dahulu pada Perpustakaan Universitas
Sumatera Utara. Yang tentunya, pesan-pesan ini ditujukan pada fotografer pemula
yang bergabung di dalam Komunitas Mata Lensa Medan sehingga dampak/kesan
yang mereka terima dapat membuat eksistensi diri mereka menjadi lebih terbentuk
dan ber-skill.