dc.description.abstract |
Latar Belakang: Diabetes mellitus merupakan penyakit gangguan metabolik yang
disebabkan karena pankreas tidak menghasilkan atau tubuh mengalami resistensi
terhadap insulin sehingga kadar glukosa darah mengalami peningkatan.
Penggunaan jangka panjang obat diabetes mellitus dapat menyebabkan beberapa
komplikasi sehingga diperlukan pengobatan alternatif lain yang memiliki efek yang
cenderung lebih aman seperti pengobatan herbal menggunakan tanaman tin.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode true experimental dengan rancangan
pretest-posttest with control group design. Pengambilan sampel menggunakan
metode simple random sampling. Sampel yang digunakan sebanyak 36 ekor tikus
putih jantan (Rattus norvegicus L.) yang dibagi kedalam 6 kelompok yaitu kontrol
negatif (KN), kontrol positif (KP), kontrol obat (KO), perlakuan ekstrak 1 (P1)
dosis 200 mg/KgBB, perlakuan ekstrak 2 (P2) dosis 400 mg/KgBB, dan perlakuan
ekstrak 3 (P3) dosis 600 mg/KgBB. Data akan dianalisis menggunakan uji paired
sample T test, uji One Way Anova, dan uji Post hoc. Hasil: Hasil uji statistik
menunjukkan bahwa pemberian ekstrak etanol daun tin dengan dosis 200 mg/KgBB,
400 mg/KgBB, dan 600 mg/KgBB memiliki efektivitas sebagai antidiabetes dalam
menurunkan kadar gula darah puasa pada tikus yang diinduksi aloksan (p = 0,000).
Namun, hanya kelompok ekstrak etanol daun tin dengan dosis 600 mg/KgBB (P3)
yang memiliki aktivitas sebagai antidiabetes yang seefektif obat glibenklamid (p =
0,253). Kesimpulan: Pemberian ekstrak etanol daun tin (Ficus carica L.) memiliki
efektivitas sebagai antidiabetes pada tikus model diabetes yang diinduksi aloksan. |
en_US |