dc.description.abstract |
Latar Belakang : Hiperglikemia (glukosa darah tinggi) dan perubahan dalam
metabolisme lipid adalah ciri khas dari diabetes melitus, yang disebabkan oleh
jumlah hormon insulin yang tidak mencukupi dalam sirkulasi atau penurunan
aktivitas insulin. Menurut Perhimpunan Endokrinologi Indonesia (PERKENI) yang
megacu pada Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS), kejadian diabetes melitus
pada penduduk Indonesia berusia 15 tahun ke atas meningkat dari 6,9% pada tahun
2013 menjadi 8,5% pada tahun 2018.Kayu manis (Cinnamomum burmanii)
memiliki kandungan cinnamaldehyde dan kandungan Polyphenols yang memiliki
efek antihiperglikemik. Kedua kandungan tersebut berperan sebagai antioksidan
dalam melawan radikal bebas mampu membantu dalam menetralkan kadar glukosa
darah. mengaktifkan reseptor insulin. Tujuan : Menganalisis efektivitas seduhan
kayu manis terhadap kadar glukosa darah puasa pada pasien diabetes melitus tipe
2. Metode : Desain penelitian ini Pre test and Post test group design with control
group. Responden merupakan penderita diabetes melitus tipe 2 yang berjumlah 32
orang yang berada di wilayah kerja Puskesmas Pasar merah. Responden diberikan
seduhan kayu manis sebanyak 10gr dalam air panas sebanyak 200 ml. Waktu
penelitian November-Desember 2023. Hasil : Hasil rata – rata kadar glukosa darah
puasa pada kelompok intervensi pada hari ke -1 adalah 233,13 mg/dL dan pada hari
ke – 14 adalah 201,5 mg/dL, pada kelompok kontrol pada hari ke -1 adalah 203,13
mg/dL dan hari ke – 14 adalah 207,13 mg/dL. Terdapat pengaruh pemberian
seduhan kayu manis (Cinnamomum Burmanii) terhadap penurunan kadar glukosa
darah puasa pada pasien diabetes melitus tipe 2 dengan nilai p – value 0,002
(p<0,05). Kesimpulan: Terdapat pengaruh pemberian seduhan kayu manis
(Cinnamomum Burmanii) terhadap penurunan kadar glukosa darah puasa pada
pasien diabetes melitus tipe 2. |
en_US |