Abstract:
Pendahuluan: Migrain merupakan serangan nyeri kepala berat yang sering
disertai gejala muntah dan gangguan penglihatan. Pada mahasiswa kedokteran,
migrain sering kali dipicu oleh stres terkait studi dan emosional. Kejadian migrain
juga dikaitkan dengan gangguan psikiatri, termasuk rendahnya tingkat resiliensi
pada pasien migrain. Tingkat resiliensi yang rendah berpotensi berkontribusi pada
tingkat disabilitas yang lebih tinggi. Dalam konteks migrain, perhatian terhadap
resiliensi menjadi penting karena dapat berperan dalam meningkatkan kualitas
hidup individu. Tujuan: Untuk mengetahui prevalensi migrain, resiliensi, kualitas
hidup, dan hubungan resiliensi dengan kualitas hidup pada mahasiswa Fakultas
Kedokteran UMSU Angkatan 2020 yang mengalami migrain. Metode: Jenis
penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan desain cross
sectional. Sampel penelitian adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran UMSU
Angkatan 2020. Data dikumpulkan melalui pengisian kuesioner. Analisis data
menggunakan uji Pearson correlation. Hasil: Prevalensi migrain sebesar 16,2%,
mean resiliensi sebesar 22,62, dan responden yang mengalami migrain memiliki
kualitas hidup baik (62,1%). Terdapat korelasi yang bermakna antara resiliensi
dengan kualitas hidup pada mahasiswa yang mengalami migrain, dibuktikan
dengan nilai r = 0,465, menunjukkan korelasi sedang. Kesimpulan: Resiliensi
memiliki peran penting dalam meningkatkan kualitas hidup dan adanya hubungan
antara resiliensi dengan kualitas hidup pada mahasiswa yang mengalami migrain.