Abstract:
Pendahuluan: Merokok sudah menjadi kebiasaan sehari-hari
bagi masyarakat di Indonesia. Prevalensi merokok setiap hari di Kota
Medan sebesar 55,2% angka ini lebih tinggi dibandingkan angka nasional
yaitu 54% pada tahun 2016. Bahaya yang terkandung pada rokok
tembakau tidak membuat pengguna rokok jera dan berhenti
mengonsumsi rokok tembakau. Berbagai upaya yang dilakukan untuk
mengurangi rokok tembakau. Salah satu upaya nya adalah dengan
mengganti rokok tembakau dengan rokok elektrik atau e-cigarette. pada
nyatanya rokok elektrik juga memiliki efek negatif bagi tubuh manusia
salah satunya pada jumlah leukosit. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui mengetahui perbandingan jumlah total leukosit pada
pengguna rokok konvensional dan rokok elektrik. Metode: Jenis
penelitian ini adalah analitik observasional dengan desain cross sectional,
menggunakan tehnik purposive sampling berjumlah 60 responden yang
memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Hasil penelitian ini telah di
analisis menggunakan uji Mann-Whitney. Hasil Penelitian: Hasil
penelitian ini menunjukan frekuensi lamanya merokok paling banyak
pada responden 1-5 tahun, banyaknya merokok pada pengguna rokok
konvensional 1-5 batang perhari, pada pengguna rokok elektrik 1-2 ml
liquid perhari. Berdasarkan hasil uji Mann-whitney, diperoleh nilai sig.
sebesar 0.525, nilai tersebut > 0.05 yang artinya tidak terdapat perbedaan
jumlah total leukosit antara pengguna rokok konvensional dengan rokok
elektrik. Kesimpulan: tidak terdapat perbedaan jumlah total leukosit
antara pengguna rokok konvensional dengan rokok elektrik pada
mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera
Utara.