dc.description.abstract |
Pendahuluan: Prevalensi lanjut usia yang berada di Indonesia pada tahun 2007
mengalami peningkatan secara signifikan, populasi usia lanjut pada tahun 2009 berjumlah
sebesar 18,96 juta orang dan bertambah menjadi 20.54 juta orang. Populasi lanjut usia tahun 2020 di Indonesia di prediksi pada dua tahun ke depan akan berada pada angka lebih dari 28 juta orang. Kelompok usia lanjut rentan terhadap kejadian tekanan darah tinggi. Peningkatan Tekanan darah adalah suatu masalah yang dapat terjadi pada kejadian aeging process. Tekanan darah dan denyut nadi dapat dikontrol melalui perubahan perilaku hidup sehat seperti
berolahraga teratur. Berdasarkan pemaparan ini, peneliti tertarik untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh olahraga aerobik low impact terhadap tekanan darah dan denyut nadi lansia. Metode: pre-experimental design dengan one group pretest-posttest design. Desain dalam penelitian ini hanya terdapat satu kelompok intervensi atau yang diberi perlakuan. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur adalah tensimeter. Hasil: Pada uji wilcoxon tekanan darah sistolik didapati nilai p sebesar 0,005, tekanan darah diastolik didapati nilai p sebesar 0,010, dan denyut nadi didapati nilai p sebesar 0,000. Dalam uji wilcoxon dikatakan berpengaruh apabila p-value: <0,05. Hal ini bermakna terdapat pengaruh signifikan antara olahraga aerobik low impact selama 8 minggu terhadap tekanan darah sistolik, tekanan darah diastolik dan denyut nadi pada lansia di Panti Jompo Tresna Werdha Abdi Binjai. Kesimpulan: olahraga aeribik low impact dapat menurunkan tekanan darah sistolik dan tekanan darah diastolik, dan dapat menaikkan denyut nadi lansia. |
en_US |