dc.description.abstract |
Pelangi Wulan Amnirtasari (1904300004), penelitian yang berjudul
“Kenaikan Harga Kedelai (Glycine max) Terhadap Pendapatan Produsen Tempe
Kecamatan Aek Kuo”. Dibimbing oleh Assoc. Prof. Ir. Gustina Siregar, M.Si.
selaku ketua komisi pembimbing dan Dr. Ainul Mardhiyah, S.P., M.Si. selaku
anggota komisi pembimbing. Kedelai merupakan salah satu sumber protein nabati
utama bagi beberapa penduduk di Indonesia. Untuk perekonomian atau suatu
usaha, kedelai memiliki peran besar karena merupakan sumber bahan baku utama
bagi pengusaha tempe. Namun tingginya permintaan kedelai tersebut tidak
diiringi dengan meningkatnya produksi kedelai di dalam negeri. Kelangkaan
kedelai didalam negeri membuat kedelai impor menjadi meningkat. Oleh karena
itu perlu membuat startegi usaha pada masa kenaikan harga kedelai untuk dapat
mempertahankan usaha para produsen tempe. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui bagaimana dampak kenaikan harga kedelai dan strategi apa
yang harus dilakukan oleh para produsen tempe di Kecamatan Aek Kuo. Metode
yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif kualitatif.
Pemilihan lokasi dilakukan dengan cara mempertimbangkan bahwa kecamatan ini
merupakan salah satu industry pembuatan tempe yang lumayan banyak di
Kabupaten Labuhanbatu Utara. jumlah sampel yang digunakan pada penelitian ini
sebanyak 10 responden yang merupakan para pengrajin tempe di Kecamatan Aek
Kuo. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, menunjukkan Pada masa
kenaikan harga kedelai, dampak yang di alami oleh para pengrajin tempe ialah,
menurun nya keuntungan yang di peroleh, diakibatkan karena para pengrajin
mengurangi pembelian kedelai 30% - 50% dari biasanya. Sehingga hal ini
membuat para pengrajin harus menaikkan harga jual tempe untuk
meminimalisirkan kerugian di masa kenaikan harga kedelai di Kecamatan Aek
Kuo. Kemudian selain dampak dari kenaikan harga kedelai, adapun dampak buruk
yang muncul bersamaan yaitu munculnya pesaing baru. Adapun strategi produsen
tempe dalam menanggapi kenaikan harga kedelai Kecamatan Aek Kuo yaitu
strategi agresif, dengan cara terus membuat produk sebanyak banyaknya untuk
meningkatkan keuntungan atau menggunakan strategi Strengths Opportunities
(SO). |
en_US |