dc.description.abstract |
Setiap manusia dilahirkan dalam keadaan yang berbeda-beda, tidak semua orang terlahir
dalam keadaan yang normal atau lengkap, ada juga yang terlahir dalam keadaan yang berbeda
atau memiliki kekurangan baik dari segi fisik maupun mental. Bagi yang terlahir dengan
memiliki kekurangan pada umumnya disebut sebagai orang dengan disabilitas. Penyandang
disabilitas usia sekolah (Anak Berkebutuhan Khusus) berjumlah 831.546 jiwa. Salah satu
upaya dalam penguatan keberfungsian sosial anak berkebutuhan khusus tunarungu adalah
dapat melaksanakan pendidikan di Sekolah Luar Biasa. Penelitian dilakukan di SLB E Negeri
Pembina Medan. Informan kunci dalam penelitian ini adalah Kepala Sekolah SLB E Negeri
Pembina Medan dan Guru di SLB E Negeri Pembina Medan. Informan utama yaitu siswa
tunarungu dan orang tua siswa tunarungu di SLB E Negeri Pembina Medan. Teknik
pengumpulan data dengan studi pustaka, observasi dan wawancara. Data yang didapat di
lapangan kemudian dianalisis oleh peneliti yang dideskripsikan dengan pendekatan kualitatif.
Hingga akhirnya dapat ditarik kesimpulan dari hasil penelitian tersebut. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa strategi penguatan keberfungsian sosial yang dilakukan SLB E Negeri
Pembina Medan meliputi beberapa program pelayanan sosial diantara-Nya pengembangan
kemampuan berbahasa, pembelajaran tutor sebaya, pelayanan keterampilan vokasional, dan
metode pembelajaran kemandirian. Dan berdasarkan hasil dari penelitian yang dilakukan,
peneliti memberikan saran hendaknya sekolah menyediakan psikolog dalam proses
penerimaan siswa baru, mengidentifikasi kemampuan dan potensi siswa, menentukan strategi
dan metode pembelajaran dan juga melakukan evaluasi hasil pembelajaran. |
en_US |