Abstract:
Jagung (Zea mays L.) ialah komoditas pertanian yang prospektif untuk
dikembangkan di Indonesia. Rendahnya produksi jagung diakibatkan oleh
organisme pengganggu tanaman salah satu nya yaitu S. frugiperda. Salah satu
metode yang dapat meminimalisir serangan hama yaitu dengan menggunakan
insektisida nabati cocor bebek cocor bebek (Kalanchoe pinnata). Tujuan
penelitian ini untuk mengetahui tingkat pengaruh pemberian insektisida nabati
cocor bebek (Kalanchoe pinnata) dengan berbagai konsentrasi dalam
pengendalian ulat grayak (S. frugiperda) pada tanaman jagung (Zea mays L.).
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) non faktorial
dengan 5 ulangan. C0 : tanpa pestisida (kontrol), C1 : 20% larutan cocor bebek, C2
: 30% larutan cocor bebek, C3 : 40% larutan cocor bebek dan C4 : 50% larutan
cocor bebek, dengan 5 ulangan.
Parameter yang diukur adalah persentase mortalitas hama (%), persentase
intensitas serangan hama (%) dan gejala kematian. Data hasil pengamatan
dianalisis menggunakan daftar sidik ragam dan dilanjut dengan uji beda rataan
menurut Duncan’s Multiple Range Test (DMRT). Hasil menunjukkan bahwa
perlakuan insektisida nabati cocor bebek (Kalanchoe pinnata) berpengaruh nyata
terhadap parameter persentase mortalitas hama (%),intensitas serangan hama (%)
dan gejala kematian. Hasil terbaik dalam penelitian pengendalian hama S.
frugiperda yaitu terdapat pada pemberian pestisida nabati dengan konsentrasi 50%
larutan cocor bebek. Hal ini disebabkan karena kandungan bahan aktif tanin yang
bersifat racun, ketika S. frugiperda yang terkontaminasi mengalami kematian.