dc.description.abstract |
Latar Belakang: Perkembangan zaman yang semakin pesat dan teknologi yang
semakin maju sehingga memengaruhi pola makan masyarakat dan jenis makanan
yang dikonsumsi oleh masyarakat. Masyarakat cenderung hanya memikirkan
penyajian yang cepat dan mudah didapat. namun tidak memikirkan kandungan
gizi pada makanan tersebut. Makanan cepat saji mengandung banyak kalori, rasa
yang enak, kadar serat, mineral yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan
makanan alami. Makanan cepat saji umumnya diberi bahan tambahan seperti
pengawet bahkan penyedap yang akan menimbulkan beberapa efek samping
apabila dikonsumsi secara berlebihan seperti nyeri kepala, obesitas dan gangguan
lainnya. Tujuan: Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah terdapat
hubungan asupan junk food dengan risiko terjadinya nyeri kepala pada mahasiswa
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara. Metode:
Penelitian cross sectional dilakukan pada 90 orang mahasiswa Fakultas
Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara. Pengambilan data
dilakukan dengan pengisian kuesioner. Setelah pengisian kuesioner selanjutnya
data akan dianalisis menggunakan uji Fisher’s Exact. Hasil: Dari hasil penelitian
ini didapatkan bahwa sebanyak 72,2% responden sering mengonsumsi junk food
dan menderita nyeri kepala. Selanjutnya sebanyak 10,0% responden jarang
mengonsumsi junk food dan menderita nyeri kepala. sebanyak 17,8% responden
tidak menderita nyeri kepala. Kesimpulan: Terdapat hubungan asupan junk food
dengan risiko terjadinya nyeri kepala. Dari hasil uji statistik didapatkan bahwa p
value = 0,000 yang artinya terdapat hubungan yang signifikan dari asupan junk
food dengan risiko terjadinya nyeri kepala. |
en_US |