dc.description.abstract |
Pendahuluan : Kortikosteroid merupakan salah satu contoh golongan obat yang
sering digunakan oleh masyarakat luas. Obat golongan tersebut cukup digemari
karena memiliki efek menghambat gejala dari suatu penyakit, sehingga seringkali
disebut sebagai obat dewa. Biasanya obat golongan kortikosteroid juga sering
diresepkan oleh dokter di rumah sakit sebagai terapi beberapa jenis penyakit.
Namun, jika digunakan dalam jangka waktu yang lama dan dosis yang tidak tepat
akan menyebabkan terjadinya sekumpulan manifestasi klinis yang disebut
sindroma Cushing. Tujuan : Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh tingkat
pengetahuan dan ketepatan penggunaan obat kortikosteroid pada suatu kelompok
masyarakat di rumah sakit terhadap risiko terjadinya sindroma Cushing dengan
menghasilkan suatu model probabilitas logistik. Metode : Penelitian ini
merupakan penelitian observasional analitik dengan rancangan penelitian
menggunakan pendekatan cross sectional. Subjek penelitian berjumlah 96 pasien
di Poliklinik Rumah Sakit Malahayati yang memenuhi kriteria inklusi. Hasil :
Pada variabel tingkat pengetahuan memiliki nilai signifikansi (p-value) sebesar
0.015, dimana hasil tersebut lebih kecil dari tingkat signifikansi dan pada variabel
ketepatan penggunaan kortikosteroid memiliki nilai signifikansi (p-value) sebesar
0.001, dimana hasil tersebut lebih kecil dari tingkat signifikansi. Kesimpulan :
Berdasarkan hasil penelitian memiliki kesimpulan bahwa tingkat pengetahuan dan
ketepatan penggunaan obat kortikosteroid berpengaruh signifikan terhadap
probabilitas terjadinya sindroma Cushing. |
en_US |