dc.description.abstract |
Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sumber Karya, Kecamatan Binjai
Timur, Kota Binjai, menganalisis tentang sektor usaha perikanan darat pada masa
pandemi Covid-19. Dimana pada masa pandemi sektor usaha perikanan darat
yang dilakukan oleh pelaku usaha perikanan di Desa Sumber Karya, Kecamatan
Binjai Timur, Kota Binjai mengalami dampak yang cukup signifikan. Hal ini
disebabkan oleh sulitnya pelaku usaha untuk mengakses input produksi dan
pemasaran hasil produksi karena menurunnya daya beli masyarakat. Terjadinya
penurunan nilai produksi usaha sehingga tingkat pendapatan pelaku usaha pun
terkoreksi ke level yang degradasi (merugi). Keterbatasan modal pengelolaan
pelaku usaha perikanan berimbas pada kelayakan usaha budidaya ikan nila dan
ikan gurami, sehingga perlu dan penting untuk diperhatikan oleh pemerintah
daerah setempat, agar pelaku usaha bisa eksis dan bertahan dalam kegiatan
usahanya. dari hasil penelitian diketahui untuk satu kolam ikan nila atau dengan
luas 600 M2 dapat menghasil kan ikan nila sebesar 450Kg selama waktu 3 bulan
dengan rata-rata harga jual Rp.17.000/Kg sementara untuk kegiatan budidaya ikan
gurami produksi yang dihasilkan adalah sebesar 450 Kg dengan luas areal kolam
budidya 600 M2
dengan rata-rata harga jual sebesar Rp.21.000/Kg. dalam proses
pemasarnya pembudidya memasarkan produksinya melalui kelompok tani dimana
pihak kelompok tani memasarkannya kepada pelaku usaha rumah makan atau
restoran disekitaran kota Binjai. Namun setelah pemberlakukan PSBB di Kota
Binjai terjadi dampak Negatif terhadap pendapatan pelaku usaha perikanan darat
di daerah penelitian.Terjadinya over suplay sehingga mengakibatkan penurunan
harga jual petambak, Menurunnya daya beli masyarakat, Banyak restoran atau
rumah makan yang tidak beroperasi dan Harga sarana produksi meningkat. |
en_US |