Abstract:
Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor dosis penyiraman memberikan
pengaruh yang nyata terhadap usia produksi baglog, berat basah jamur per baglog,
dan analisa protein namun dosis penyiraman tidak berpengaruh nyata terhadap
parameter pengamatan (waktu panen setelah muncul tunas, muncul tunas, panjang
tangkai tudung jamur, lebar tudung buah, jumlah tudung jamur, berat basah jamur
per baglog dan berat baglog,) di uji di bawah kelapa sawit umur 8 tahun. Faktor
pemberian berat baglog memberikan pengaruh yang nyata terhadap berat baglog
dan analisa protein namun berat baglog tidak berpengaruh nyata terhadap
parameter (usia produksi baglog, muncul tunas, waktu panen setelah muncul
tunas, panjang tangkai tudung jamur, lebar tudung buah, jumlah tudung jamur,
berat basah jamur per plot) di uji di bawah kelapa sawit umur 8 tahun. Dosis
penyiraman yang terbaik ialah pada perlakuan P4 yaitu 200 ml, dan berat baglog
yang terbaik ialah pada perlakuan B2 yaitu 1.400 gr / 1,4 kg. Interaksi antara dosis
penyiraman dan berat baglog berpengaruh nyata terhadap analisa protein namun
tidak berpengaruh nyata terhadap parameter pengamatan (usia produksi baglog,
muncul tunas, waktu panen setelah muncul tunas, panjang tangkai tudung jamur,
lebar tudung buah, jumlah tudung jamur, berat basah jamur per baglog, berat
basah jamur per plot, berat baglog, analisa protein) di uji di bawah kelapa sawit
umur 8 tahun.