dc.description.abstract |
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Febuari sampai April 2022.Penelitian
dilaksanakan dilaksanakan di lahan masyarakat Jl. Garu 1. Kecamatan Medan
Amplas. Rancangan Acak Kelompok (RAK) non faktorial yang terdiri dari 15
perlakuan. Dengan taraf K0: Kontrol pada Amaranthus spinosus, K1: Ekstrak
Daun Ketapang pada Amaranthus spinosus 25%, K2: Ekstrak Daun Ketapang
pada Amaranthus spinosus 50%, K3: Ekstrak Daun Ketapang pada Amaranthus
spinosus 75%, K4: Ekstrak Daun Ketapang pada Amaranthus spinosus 100%, K5:
Kontrol pada Phyllanthus niruri, L. K6: Ekstrak Daun Ketapang pada Phyllanthus
niruri, L. 25%, K7: Ekstrak Daun Ketapang pada Phyllanthus niruri, L. 50%, K8:
Ekstrak Daun Ketapang pada Phyllanthus niruri, L.75%, K9: Ekstrak Daun
Ketapang pada Phyllanthus niruri, L. 100%, K10: Kontrol pada C.rotundus 25%,
K11: Ekstrak Daun Ketapang pada C. Rotundus 25%, K12: Ekstrak DaunKetapang
pada C. Rotundus 50%, K13: Ekstrak Daun Ketapang pada C. rotundus 75%, K14:
Ekstrak Daun Ketapang pada C. rotundus 100%
Hasil Penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun ketapang pada dosis 25%,
50%, 75%, 100% tidak berpengaruh nyata terhadap parameter tinggi tanaman
semua jenis gulma. Bobot basah, Bobot kering, laju pertumbuhan, dibandingkan
dengan kontrol. Pemberian Ekstrak Ketapang pada perlakuan kontrol
mempengaruhi peubah amatan pada pengamatan tinggi tanaman, Bobot basah,
Bobot kering, laju pertumbuhan. Pemberian Ekstrak Ketapang pada dosis 100%
berpengaruh terhadap parameter fitotoksitas. |
en_US |