DSpace Repository

HAMBATAN KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA ETNIS TIONGHOA DAN PRIBUMI DALAM INTERAKSI SEHARI-HARI DI KELURAHAN SUKARAMAI-II

Show simple item record

dc.contributor.author DEWINTA, TRIA
dc.date.accessioned 2022-11-16T03:56:15Z
dc.date.available 2022-11-16T03:56:15Z
dc.date.issued 2022-11-16
dc.identifier.uri http://repository.umsu.ac.id/handle/123456789/19487
dc.description.abstract Konflik etnis yang sering terjadi secara luas di Indonesia, selama bertahun-tahun khususnya terjadi pada etnis Tionghoa terkait dengan polaritas Pribumi dan non Pribumi.Sejarah sosial negara Indonesia menuliskan bahwa etnis Tionghoa adalah kumpulan etnis yang selalu menjadi sasaran penghinaan, prasangka, diskriminasi, dan kambing hitam atas berbagai kegagalan kebijakan sosial, ekonomi dan politik penguasa. Generasi-generasi selanjutnya dari kedua kelompok ini (etnis Tionghoa dan etnis Pribumi), memperoleh kebencian mereka melalui proses sosialisasi di dalam kelompok tersebut. Kemudian, perasaan tidak suka inimengalami penguatan melalui beberapa kesempatan yang dia lihat atau alami sendiri. Namun saat ini kondisi hubungan sosial telah berubah, terbukti dengan banyaknya etnis Tionghoa yang hidup berdampingan dalam lingkungan yang sempit atau dalam lingkungan yang luas dengan masyarakat pribumi. Bahkan sebagian dari etnis Tionghoatelah menjadi otoritas provinsi dan publik. Jelas ini menunjukkan bahwa ada kerukunan dalam bertetangga antara etnis Tionghoa dengan Pribumi.Kerukunan bertetangga adalah salah satu hasil dari Interaksi Sosial yang berjalan dengan baik. Walaupun saat ini komunikasi sosial antara Tionghoa dan Pribumi dipandang berjalan baik, namun masih ada hal-hal buruk yang ditimbulkan khususnya semakin melebarnya jurang pemisah antara etnis Tionghoa dan pribumi, karena mereka merasakan bahwa pencapaian itu sebagai tidak terimanya mereka sebagai warga masyarakat setempat,sehingga hal tersebut melatar belakangi terjadinnya penutupnya diri dikalangan Etnis Tionghoa. Ada beberapa kecenderungan yang dimiliki oleh etnis Tionghoa, yaitu etnis Tionghoa lebih mementingkan niat berprestasi, pemenuhan kapasitas individu dibandingkan dengan alasan dalam membangun persahabatan.Oleh sebab itu, timbulah hambatan komunikasi antara entis Tionghoa dan Pribumi yang menyebabkan kurangnya kerjasama sosial yang bersahabat dan menyenangkan. en_US
dc.subject Hambatan Komunikasi Antar Budaya en_US
dc.subject Komunikasi Antar Budaya en_US
dc.title HAMBATAN KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA ETNIS TIONGHOA DAN PRIBUMI DALAM INTERAKSI SEHARI-HARI DI KELURAHAN SUKARAMAI-II en_US
dc.type Thesis en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search DSpace


Advanced Search

Browse

My Account