Abstract:
Tujuan Penelitian ini yaitu untuk mengetahui efektivitas ekstrak nabati
dalam mengendalikan hama ulat api Setothosea asigna. Penelitian ini
menggunakan Rancangan Acak kelompok (RAK) Non Faktorial dengan 10
perlakuan: K0 = Konsentrasi 0%, B1 = Konsentrasi 10%, B2 = Konsentrasi 30%,
B3 = Konsentrasi 50%, S1 = Konsentrasi 10%, S2 = Konsentrasi 30%, S3 =
Konsentrasi 50%, P1 = Konsentrasi 10%, P2 = Konsentrasi 30%, P3 = Konsentrasi
50% dan 3 ulangan. Data hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan
Rancangan Acak Kelompok (RAK) Non Faktorial untuk melihat efektivitas
ekstrak nabati dalam mengendalikan hama pemakan daun (Setothosea asigna).
Analisis data penelitian dilanjutkan dengan uji beda rataan jika hasil berbeda
nyata menurut Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) pada taraf kepercayaan
5%.
Parameter yang diamati adalah mortalitas larva (%), intensitas serangan
(%) dan gejala kematian hama ulat api. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
pengendalian hama ulat api (Setothosea asigna) dengan pengaplikasian ekstrak
nabati daun babadotan (Ageratum conyzoides L.) %, B1 = Konsentrasi 10%, B2 =
Konsentrasi 30%, B3 = Konsentrasi 50%, daun sirsak (Annona muricata L.) S1 =
Konsentrasi 10%, S2 = Konsentrasi 30%, S3 = Konsentrasi 50% dan daun Pepaya
(Carica papaya L.) P1 = Konsentrasi 10%, P2 = Konsentrasi 30%, P3 =
Konsentrasi 50% mampu menekan populasi hama (Setothosea asigna) dari hari
ke-1 sampai dengan hari ke-5 setelah aplikasi. Berdasarkan hasil penelitian, dari
10 perlakuan yang diaplikasikan pada hama ulat api (Setothosea asigna) yang
memiliki tingkat mortalitas paling cepat pada hari ke-4 setelah aplikasi yaitu pada
perlakuan ekstrak nabati daun sirsak (Annona muricata L.) dengan konsentrasi S2
= Konsentrasi 30%, S3 = Konsentrasi 50% dan ekstrak daun papaya (Carica
papaya L.) dengan konsentrasi P2 = Konsentrasi 30%, P3 = Konsentrasi 50%.