Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakterisasi morfologi varietas kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) dalam kondisi kekeringan pada tahap pembibitan utama (main nursery) dan untuk mengetahui respon awal kelapa sawit saat mengalami cekaman kekeringan. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial dengan 3 ulangan dan 2 faktor perlakuan. Faktor pertama yaitu varietas (V) dengan taraf V1 = D×P Simalungun, V2 = D×P Yangambi, V3 = DyxP Sungai Pancur 1 (Dumpy), V4 = Klon. Faktor kedua yaitu kapasitas lapang (K) dengan taraf K1 = 100%, K2 = 75% dan K3 = 25%. Data hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan Analysis of Variance (ANOVA) Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial untuk melihat Karakterisasi morfologi varietas kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) dalam cekaman kekeringan pada tahap pembibitan utama (main nursery). Jika hasil berbeda nyata (signifikan) akan dilanjutkan dengan uji beda rataan menurut Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) pada taraf kepercayaan 5%. Parameter yang diukur adalah tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, diameter batang, panjang akar, volume akar, bobot basah tanaman dan bobot kering tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan varietas kelapa sawit memberikan pengaruh nyata terhadap peningkatan pertumbuhan kelapa sawit pada tahap pembibitan utama (main nursery) yang ditunjukkan melalui parameter pengamatan tinggi tanaman, diameter batang, luas daun, panjang akar, volume akar, bobot basah tanaman dan bobot kering tanaman. Perlakuan cekaman kekeringan memberikan pengaruh nyata terhadap peningkatan pertumbuhan kelapa sawit pada tahap pembibitan utama (main nursery) yang ditunjukkan melalui parameter pengamatan yaitu diameter batang, luas daun, volume akar, bobot basah tanaman dan bobot kering tanaman. Interaksi antara faktor pertama dan faktor kedua memberikan pengaruh nyata terhadap peningkatan pertumbuhan kelapa sawit pada tahap pembibitan utama (main nursery) yang ditunjukkan melalui parameter volume akar, bobot basah tanaman dan bobot kering tanaman.