Abstract:
Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji ekstraksi biji muda mentimun
(Cucumis sativus L.) sebagai sumber hormon giberelin (GA7) dan media tanam
pada tahap pembibitan awal (Pre nursery) kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.).
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan
3 ulangan dan 2 faktor perlakuan. Faktor pertama pengaplikasian ekstrak biji
muda mentimun sebagai hormon giberelin (G) dengan taraf G0 = kontrol, G1 =
konsentrasi ekstrak biji muda mentimun 50%, G2 = konsentrasi ekstrak biji muda
mentimun 75%, dan G3 = konsentrasi ekstrak biji muda mentimun 100%. Faktor
kedua penggunaan media tanam (M) dengan taraf M0 = topsoil 100% (kontrol),
M1 = topsoil 82.5% + limbah TKKS 15% + Bioneensis 2.5%, M2 = topsoil 72.5%
+ limbah TKKS 25% + Bioneensis 2.5%, dan M3 = topsoil 62.5% + limbah TKKS
35% + Bioneensis 2.5%. Data hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan
Analysis of Variance (ANOVA) rancangan acak kelompok (RAK) faktorial untuk
melihat pengaruh ekstrak biji muda mentimun sebagai sumber hormon giberelin
(GA7) dan media tanam pada tahap pembibitan awal kelapa sawit. Hasil yang
berbeda nyata (signifikan) akan dilanjutkan dengan uji beda rataan menurut
Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) pada taraf kepercayaan 5%.
Parameter yang diukur adalah tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun,
diameter batang, panjang akar, bobot basah tanaman, dan bobot kering tanaman.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaplikasian ekstrak biji muda mentimun
memberikan pengaruh nyata terhadap peningkatan pertumbuhan kelapa sawit
pada tahap pembibitan awal yang ditunjukkan melalui parameter pengamatan
tinggi tanaman, jumlah daun dan luas daun. Penggunaan komposisi media tanam
memberikan pengaruh nyata terhadap peningkatan pertumbuhan kelapa sawit
pada tahap pembibitan awal yang ditunjukkan melalui parameter pengamatan
yaitu tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, diameter batang, dan panjang akar.
Interaksi antara kedua faktor memberikan pengaruh nyata terhadap peningkatan
pertumbuhan kelapa sawit pada tahap pembibitan awal (pre nursery) yang
ditunjukkan melalui parameter jumlah daun.