Abstract:
Belut semula merupakan hama karena kegemaranya memakan anak-anak
serinng mencari dengan menggali galengan sawah sehingga akhirnya sawah
menjadi bocor dan kering. Hal ini karena daging belut memiliki kandungan gizi
yang lengkap. Daging belut sumber protein hewani yang dianjurkan. Tulang
ayam merupakan limbah yangmemiliki kandungan anorganik cukup tinggi.
Sehingga sangat berpotensi untuk dimanfaatkan menjadi sumber kalsium dan
fosfor. Sehingga dapat diolah menjadi cemilan stik. Penelitian ini dilakukan
dengan metode rancangan acak lengkap ( RAL) yang terdiri dari dua faktor.
Faktor 1 : rasio daging belut (D) D1=25g, D2=20g, D3=15g, D4=10g. dan rasio
tulang ayam (T). T1=5g, T2=10g, T3=15g, T4=20g.
Parameter penelitian meliputi kadar air, tekstur, rasa, analisa protein dan
kalsium. Pengaruh penambahan daging memberikan pengaruh yang berbeda
sangat nyata pada taraf p< 0,01 terhadap protein, kalsium dan organoleptik tekstur
serta memberikan pengaruh berbeda tidak nyata p>0.05 terhadap organoleptik
tekstur dan kadar air. Penambahan tepung tulang ayam memberikan pengaruh
yang berbeda sangat nyata pada taraf p< 0,01 terhadap protein, kalsium, kadar air
dan memberikan pengaruh berbeda tidak nyata p>0.05 terhadap organoleptik rasa
dan tekstur. Sedangkan untuk pengaruh interaksi antara suhu air dan penambahan
tepung beras merah terhadap parameter tidak memberikan pengaruh berbeda tidak
nyata (p>0.05).