Abstract:
Latar Belakang: Hernia inguinalis merupakan permasalahan yang bisa ditemukan dalam kasus bedah. Kasus kegawatdaruratan dapat terjadi apabila hernia inguinalis bersifat strangulasi (ireponibel disertai gangguan pasase) dan inkarserasi (ireponibel disertai gangguan vaskularisasi). Inkarserasi merupakan penyebab obstruksi usus nomor satu dan tindakan operasi darurat nomor dua setelah apendisitis akut di Indonesia.
Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian survey deskriptif dengan menggunakan data sekunder dari rekam medic pasien yang menderita hernia inguinalis yang dioperasi di Rumah Sakit Haji Medan tahun 2015
Hasil: Hasil penelitian yang didapatkan menunjukkan bahwa karakteristik penderita hernia inguinalis berdasarkan jenis kelamin terbanyak yaitu laki-laki dengan angka kejadian 70 kasus dengan persentase 83.3% dan perempuan 14 kasus dengan persentase 16.7%. Berdasarkan usia usia responden tertinggi yang menderita hernia inguinalis antara rentang usia 17-50 tahun dengan frekuensi sebanyak 62 kasus (73.8%), kemudian diikuti dengan usia >50 tahun dengan angka kejadian sebanyak 10 kasus (11.9%), pada usia 13-16 tahun dengan angka kejadian sebanyak 8 kasus (9.5%), dan paling sedikit berusia antara rentang 6-12 tahun dengan angka kejadian 4 kasus (4.8%).
Kesimpulan: Hasil penelitian menunjukkan bahwasanya karakteristik penderita hernia ingunalis menurut jenis kelamin terbanyak ada pada jenis kelamin laki-laki dan menurut usia yang terbanyak yaitu ada pada rentang usia 17-50 tahun.