dc.description.abstract |
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis rantai pasok daging sapi dan efisiensi pemasaran pada rantai pasok daging sapi di Rumah Pemotongan Hewan NP 96. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptifi. Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah teknik purposive sampling dan snowball sampling dengan sampel yang digunakan sebanyak 29 sampel. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis deskriptif kuantitatif. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus sampai September 2021. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Rumah Pemotongan Hewan (RPH) NP 96 berperan sebagai tempat pengandangan sebelum pemotongan, kegiatan penyembelihan sapi potong milik pedagang besar dan juga kegiatan pemasaran daging sapi. Rantai pasok daging sapi di Rumah Pemotongan Hewan NP 96 terdapat dua rantai pasok. Dapat dilihat pada 3 aliran yaitu: (1) Pada aliran produk terdapat 2 pola saluran pada aliran produk. Adapun pola saluran yang terbentuk yaitu : (a) pedagang besar – pedagang pengecer – konsumen akhir dan (b) pedagang besar – konsumen tingkat I – Konsumen tingkat II. (2) Pada aliran keuangan terdapat 2 pola saluran pada aliran keuangan. Adapun pola saluran yang terbentuk yaitu (a) konsumen akhir – pedagang pengecer – pedagang besar – RPH – PT. Lembu Andalas Langkat dan (b) konsumen tingkat II – konsumen tingkat I – Pedagang Besar – RPH – PT. Lembu Andalas Langkat. (3) Aliran informasi yang berjalan antar lembaga pemasaran daging sapi adalah informasi terkait pemasok, lokasi pembelian daging sapi, kualitas daging sapi, jumlah persediaan daging sapi dan harga pasar. Pada rantai pasok I nilai efisiensi pemasaran daging sapi untuk tingkat pedagang besar sebesar 0,033% dan nilai efisisensi pemasaran daging sapi pada tingkat pedagang pengecer sebesar 0,0127% maka rantai pasok I ini nilai efisiensi pemasaran pada tingkat pedagang pengecer lebih efisien dari tingkat pedagang besar. Dan pada rantai pasok II terdapat nilai efisiensi pemasaran daging sapi tingkat pedagang besar sebesar 0,027% artinya lebih kecil dari 50% maka dapat dikatakan efisien. Jadi saluran daging sapi di RPH NP 96 ini rantai pasok II lebih efisien dibandingkan dengan rantai pasok I karena nilai efisiensi pemasaran rantai pasok II lebih kecil dari rantai pasok I. |
en_US |