Abstract:
Etnis Tionghoa di Kabupaten Rokan Hilir terkhususnya di Desa Panipahan merupakan salah satu etnis dengan jumlah penduduk yang hampir mendominasi dibandingkan dengan etnis lainnya. Etnis Tionghoa di Kabupaten Rokan Hilir pada umumnya masih memiliki keterhambatan dalam berinteraksi ataupun berkomunikasi dengan etnis non Tionghoa, karena Etnis Tionghoa di Kabupaten Rokan Hilir tidak fasih berbahasa Indonesia dengan baik dan benar. Dalam berinteraksi semua Etnis dituntut menggunakan bahasa persatuan yaitu Bahasa Indonesia, oleh karena itu Etnis Tionghoa harus paham dan lancar menggunakan Bahasa Indonesia agar bisa berkomunikasi dengan Non Tionghoa. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui bagaimana strategi komunikasi etnis Tionghoa dalam upaya penggunaan Bahasa Indonesia di Rokan Hilir Riau.Teori yang digunakan yaitu Teori Komunitas oleh Christensson dan Robinson. Metode dalam penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan analisis data Mengumpulkan data, mengolah dan mendeskripsikan data, menarik kesimpulan secara kualitatif deskriptif. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Upaya Etnis Tionghoa dalam penggunaan Bahasa Indonesia masih sangat kurang, hal ini dibuktikan dengan minimnya interaksi antara Etnis Tionghoa dan Non Tionghoa dalam kehidupan sehari-hari. Etnis Tionghoa membutuhkan bantuan orang lain untuk dapat mewujudkan pemikiran mereka dalam berkegiatan yang mengharuskan mereka menggunakan Bahasa Indonesia.
