dc.description.abstract |
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komoditas buah-buahan
unggulan yang ada di Provinsi Sumatera Utara, sentra produksi komoditas buahbuah
unggulan di Provinsi Sumatera Utara serta merumuskan strategi pengembangan komoditas buah-buahan unggulan di Provinsi Sumatera Utara.
Penelitian dilaksanakan di Provinsi Sumatera Utara pada bulan Juni 2020 sampai bulan Oktober 2020.
Penelitian menggunakan metode penelitian kuantitati,
peneliti akan menyajikan hasil perhitungan dan menjelaskan secara deskriptif
terhadap data yang ada, dengan penentuan lokasi penelitian dilakukan secara
Purposive yaitu secara sengaja pertimbangan penelitian untuk mengetahui
komoditas unggulan buah-buahan yang ada di Provinsi Sumatera Utara.
Pengumpulan data berupa data primer dan sekunder, data primer teknik
sampel yang digunakan adalah dengan purposive sampling yaitu menentukan
atau memilih responden dengan sengaja. Responden terdiri dari 15 orang yang
dipilih karena dianggap memiliki pengetahuan dan pengalaman dalam bidang
pengembangan komoditas hortikultura buah-buahan, respondennya yaitu dari
akademik Pertanian UMSU, Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (bidang
bina produksi hortikultura). Data sekunder dengan menggunakan data time series
atau runtun waktu dari tahun 2015-2019. Data sekunder yaitu data yang berasal
dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Utara dan Dinas Tanaman
Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumatera Utara. Data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data produksi buah-buahan yang ada di Provinsi
Sumatera Utara 2015-2019 dan penelitian ini menggunakan metode analisis
Location Quotient (LQ) dan analisis SWOT.
Perhitungan Analisi Location Quotiotient (LQ) komoditas sub sektor
hortikultura tanaman buah-buahan yang teridentifikasi sebagai komoditas
unggulan yang mempunyai nilai LQ > 1 yaitu duku, durian, jambu air, jeruk siam,
nenas, salak dan sawo.
Dari perhitungan Location Quotient (LQ) adapun sentra produksi untuk
kabupaten/kota untuk masing-masing komoditas buah-buahan dengan nilai LQ >
1 dengan persentase tertinggi dalam memproduksi sebagai berikut : a) Sentra
produksi buah duku yaitu Deli Serdang, Nias Selatan, Nias Utara, Kota Gunung
Sitoli dan Serdang Berdagai. b) Sentra produksi buah duria yaitu Tapanuli
Tengah, Kota Gunung Sitoli, Dairi, Padang Lawas dan Labuhan Batu Utara. c)
Sentra produksi buah jambu air yaitu Kota Binjai, Labuhan Batu Utara, Kota
Medan, Asahan dan Kota Pematang Siantar. d) Sentra produksi buah jeruk siam
yaitu Simalungun, Karo, Pakpak Bharata dan Dairi. e) Sentra produksi buah nenas
yaitu Tapanuli Utara. f) Sentra produksi buah salak yaitu Tapanuli Selatan, Kota
Padang Sidimpuan dan Humbang Hasundutan. g) Sentra produksi buah sawo
yaitu Batu Bara, Labuhan Batu, Kota Tebing Tinggi, Kota Binjai dan Kota
Tanjung Balai. iii. Hasil identifikasi faktor internal diperoleh faktor kekuatan yaitu : 1)
Kebijakan pemerintah daerah dalam pengembangan hortikultura, 2) Lokasi yang
strategis, 3) Kondisi agroklimat, 4) Keberadaan penangkaran bibit buah-buhan, 5)
Potensi sumber daya lahan. Sedangkan faktor kelemahan yaitu : 1) Resiko
kegagalan/kerusakan panen, 2) Akses permodalan, 3) Rendahnya penguasaan
teknologi pasca panen pengolahan lingkungan, 4) Kapasitas kelembagaan petani
dan penyuluhan yang lemah, 5) Manajemen usaha buah-buahan.
Hasil identifikasi faktor eksternal diperoleh faktor kekuatan yaitu : 1)
Ketersediaan dan konsumsi meningkat, 2) Penyerapan tenaga kerja, 3) Kebijakan
pengembangan hortikultura dapartemen pertanian, 4) Otonomi daerah. Sedangkan
Faktor ancaman yaitu : 1) Globalisasi dan liberalisasi perdagangan, 2) Sistem
standarisasi mutu, 3) Fluktuasi harga komoditas buah-buahan, 4. Kordinasi lintas
instansi, 5) Alih fungsi lahan.
Pada analisis SWOT yang mengacu pada hasil matrik IFI dan IFE
menghasilkan beberapa alternatif strategi yaitu: Pengembangan kawasan dan
sentra komoditas buah unggulan, Pengembangan kualitas benih buah-buahan,
Pemberdayaan kelembagaan pertanian , Pengembangan manajemen buah-buahan,
Peningkatan kompentensi SDM, Optimalisasi koordinasi instansi terkait. |
en_US |