Abstract:
Desa Pasar Lapan merupakan desa pertama di Kecamatan Air Putih yang
menerapkan mekanisasi pertanian atau penerapan pertanian modern. Penerapan
teknologi rice transplanter mulai diterapkan pada tahun 2017. Tujuan penelitian
ini adalah untuk menganalisis perbandingan biaya produksi dan pendapatan petani
padi sebelum dan sesudah menggunakan teknologi rice transplanter. Metode
penelitian yang digunakan yaitu case study. Penentuan lokasi penelitian secara
purposive di Desa Pasar Lapan Kecamatan Air Putih Kabupaten Batu Bara. Data
yang digunakan ialah data primer dan data sekunder. Metode penarikan sampel
dilakukan dengan menggunakan teknik simple random sampling. Respondennya
ialah petani padi sebanyak 33 orang, populasinya sebanyak 130 orang. Analisis
data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan pendekatan kuantitatif.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa banyaknya produksi yang dihasilkan
sebelum menggunakan rice transplanter yaitu 374,42Kg/Rante/MT dengan
sesudah menggunakan rice transplanter yaitu 449,13Kg/Rante/MT, biaya
produksi petani padi sebelum menggunakan rice transplanter yaitu Rp.
1.286.558/Rante/MT, lebih tinggi dibandingkan sesudah menggunakan teknologi
tersebut yaitu Rp.1.150.810/Rante/MT. Pendapatan petani sesudah menggunakan
rice transplanter yaitu Rp.916.019/Rante/MT, lebih tinggi dibandingkan dengan
sebelum menggunakan teknologi tersebut yaitu sebesar Rp.436.469/Rante/MT.
Berdasarkan uji t-test didapatkan hasil nilai t-hitung untuk biaya produksi sebelum
dan sesudah menggunakan rice transplanter yaitu 3,605 dan t-tabelnya 2,036.
Untuk t-hitung pendapatan petani padi sebelum dan sesudah menggunakan
teknologi rice transplanter yaitu 10,299 dan t-tabelnya 2,036. Hal ini dapat
disimpulkan bahwa nilai t-hitung > t-tabel, sehingga H0 ditolak dan H1 diterima,
yang artinya terdapat perbedaan yang nyata pada biaya produksi dan pendapatan
petani padi sebelum dan sesudah menggunakan teknologi rice transplanter