Abstract:
Penelitian ini didasari karena maraknya pengemis yang berada di tempattempat tertentu seperti contohnya di Masjid Raya Al-Matsum Kota Medan. Untuk
itu dalam penelitian ini peneliti akan mencari tahu faktor-faktor apa saja yang
menjadikan pengemis hadir di tempat tersebut. Baik faktor internal maupun faktor
eksternal. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui yaitu untuk mengetahui
faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi munculnya pengemis di Mesjid Raya
Al-Matsun Kota Medan.
Teori yang digunakan pada penelitian ini adalah tentang kemiskinan
dimana kemiskinan dapat menyebabkan berbagai permasalahan sosial seperti
masalah pengemis ini. Pemko Medan sendiri telah mengeluarkan perda no.6 tahun
2009 tentang pengemis yang isi nya tentang larangan melakukan kegiatan
mengemis di tempat umum ataupun ditempat-tempat keramaian.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, yaitu sebagai
prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis
atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Narasumber atau
Informan dalam penelitian ini berjumlah 5 orang pengemis yang sering
melakukan kegiatan mengemis di Masjid Raya Al-Matsum Kota Medan, terdiri
dari 2 pengemis yang cacat dan 3 pengemis non cacat.
Hasil dari penelitian ini adalah faktor-faktor yang melatarbelakangi
hadirnya pengemis di Masjid Raya Al-Matsum Kota Medan yaitu Faktor
kemiskinan dan kemalasan. Faktor Pendapatan yang cukup besar dari kegiatan
mengemis juga ikut andil dalam hadirnya pengemis di Masjid Raya Al-Matsum
Kota Medan. Faktor kebiasaan para pengemis yang sudah merasa nyaman dan
aman, serta hilangnya rasa malu mereka ketika melakukan kegiatan mengemis di
Masjid Raya Al-Matsum Kota Medan. Faktor kondisi fisik sebagian pengemis
yang mengalami cacat fisik menyebabkan tidak adanya pilihan lain untuk
melakukan pekerjaan normal, sehingga mengharuskannya menjadi seorang
pengemis.