Abstract:
Kegiatan membaca merupakan bentuk manifestasi kemampuan berbahasa
yang dikuasai setelah kemampuan menyimak dan berbicara. Dibandingkan
dengan kedua kegiatan tersebut, keterampilan membaca jauh lebih sulit
menguasainya. Hal ini disebabkan kemampuan membaca menghendaki
penguasaan berbagai unsur kebahasaan dan non kebahasaan. Mengingat sulitnya
menguasai kedua keterampilan tersebut, maka seorang guru atau pengajar harus
memiliki penguasaan strategi pembelajaran yang baik dan tepat. Penelitian
dilaksanakan dalam tiga siklus, masing-masing siklus terdiri dari 5 kali pertemuan
kecuali siklus III, Setiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi
dan evaluasi, serta refleksi. Pengambilan data di lapangan menggunakan lembar
observasi yang berupa check list dan dokumentasi dengan bentuk observasi
beleum berkembang, mulia berkembang, berkembang sesuai harapan, dan
berkembang sangat baik. Pengambilan data tersebut dilakukan untuk mengetahui
peningkatan kemampuan membaca anak melalui metode Discovery Learning,
dengan standart keberhasilan minimal 80% dan keberhasilan minimal berkembang
sangat baik (BSB). Hasil pengamatan pada pra siklus, hingga siklus ke tiga dapat
dilihat dari rata-rata persentase yang diperoleh anak secara keseluruhan pada
kriteria berkembang sangat baik. Hasil persentase rata-rata secara keseluruhan
pada pra siklus adalah 10,7%, pada siklus I terjadi peningkatan dengan hasil ratarata 32,1%, pada siklus II 55,9%, dan pada siklus III terjadi peningkatan puncak
dengan rata-rata 86,8%.