DSpace Repository

Komunikasi Interpersonal Antara Menantu dan Mertua Yang Menggunakan Adat Rebu Di Budaya Karo

Show simple item record

dc.contributor.author Br Manurung, Fanny Aisyah
dc.date.accessioned 2020-11-18T02:26:01Z
dc.date.available 2020-11-18T02:26:01Z
dc.date.issued 2017-03-30
dc.identifier.uri http://repository.umsu.ac.id/handle/123456789/12984
dc.description.abstract Etnis Karo memiliki banyak adat istiadat salah satunya adalah adat Rebu dan merupakan adat yang sangat khas di budaya Karo. Adat Rebu merupakan pantangan atau larangan yang membatasi cara berkomunikasi antara menantu dan mertua dengan maksud untuk menghindari atau mengurangi konflik agar menghasilkan hubungan yang harmonis. Dalam membina suatu hubungan, kualitas hubungan dapat dinilai dari interaksi dan proses komunikasinya. Komunikasi interpersonal dalam adat Rebu diatur melalui nilai dan norma. Tujuan penelitian untuk mengetahui komunikasi interpersonal antara menantu dan mertua yang menggunakan adat Rebu di budaya Karo pada Desa Sempajaya, Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo. Teori yang digunakan adalah Komunikasi Verbal dan Komunikasi Nonverbal. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan 10 (sepuluh) informan untuk menjelaskan fenomena yang berkaitan dengan komunikasi interpersonal antara menantu dan mertua yang menggunakan adat Rebu di budaya Karo. Hasil penelitian menunjukkan komunikasi yang terjadi antara menantu dan mertua yang menggunakan adat Rebu, memperlihatkan bahwa mereka tidak berkomunikasi secara langsung atau tatap muka. Komunikasi interpersonal dalam adat Rebu disampaikan melalui perantara. Sedangkan dalam komunikasi non verbal, hal ini tidak dapat terlihat karena komunikasi yang mereka lakukan harus selalu menggunakan perantara sebagai media komunikasinya. Perantara dalam hal ini dapat berupa orang ketiga dan bendabenda disekitarnya. Tidak ada ketentuan khusus yang mengharuskan mereka berkomunikasi dengan benda-benda tertentu. Dimanapun mereka berada, siapapun perantara sebagai medianya, selama mereka tidak berkomunikasi secara langsung hal ini diperbolehkan. Berdasarkan hasil penelitian dapat kita simpulkan bahwa komunikasi interpersonal pada etnis Karo dapat berlangsung dan tidak membutuhkan kehadiran fisik objek secara langsung. Dalam komunikasi interpersonal yang terpenting adalah bagaimana kita, dapat tetap berkomunikasi dengan baik dan pesan dapat tersampaikan meski melalui ketentuan-ketentuan yang ada di adat Rebu. en_US
dc.subject Komunikasi Interpersonal en_US
dc.title Komunikasi Interpersonal Antara Menantu dan Mertua Yang Menggunakan Adat Rebu Di Budaya Karo en_US
dc.type Thesis en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search DSpace


Advanced Search

Browse

My Account