dc.description.abstract |
Provinsi SUMUT dalam bidang pendidikan dapat dilihat bahwa jumlah
sekolah yang rusak berat sampai rusak ringan sekitar 8938 sedangkan ruang kelas
yang baik 2310 kelas. Dari jumlah tersebut ruang kelas yang baik hanya sekitar 26%.
Dari segi angka integritas Sumatera Utara nilai berkisar 50,22 sedangkan angka
integritas nasional 62,28 di bidang Uji Kompetensi Guru (UKG). Pada 2015,
SUMUT menduduki 52,43 secara nasional 56,59. Sementara akreditasi SD yang
akreditasi A hanya 5,2% sedangkan SMP 15,1% SMA,31,2% sedangkan SMK
13,4%. Inilah potret pendidikan di SUMUT dilihat dari angka-angka sesuai dengan
neraca pendidikan daerah yang diduga mengalami ketimpangan pada sektor
pendidikannya.
Metode penelitian ini adalah menggunakan metode deskriptif analisis data
deskriptif yaitu menjabarkan semua data keterangan yang diperoleh baik dalam
bentuk persentase, rata-rata, grafik dan lain-lain dan menggunakan Indeks
Williamson serta Tipology Klasen. Adapun objek penelitian ini adalah data dari
Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara tentang Sarana Pendidikan dan
Realisasi Anggaran Pendidikan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perkembangan siswa yang dilihat dari
pertumbuhan jumlah siswa di Provinsi Sumatera Utara selama tahun pengamatan
menunjukkan adanya tren yang semakin meningkat dilihat dari data tahun terakhir
yang merupakan angka tertinggi sebesar 3.065.280 jiwa pada tahun 2015, adapun
jumlah siswa selama tahun pengamatan juga mengalami peningkatan jumlah siswa
tertinggi terdapat di Kota Medan dengan angka 509.777 jiwa. Berdasarkan Indeks
Williamson yang diperoleh dari mengukur tingkat ketimpangan antara jumlah siswa
kabupaten kota di sumatera utara dengan jumlah sarana pendidikan, maka diperoleh
hasil beberapa kabupaten kota dengan ketimpangan tertinggi pada tahun tertentu,
yaitu Kota Medan pada tahun 20l3 dengan nilai IW 0.39. Kota Medan 0,49 pada
tahun 2013 dan tingkat ketimpangan antara jumlah siswa di kabupaten kota di
sumatera utara dengan tenaga pendidik yang tersedia adalah Kota Medan sebagai
Kota di Provinsi Sumatera Utara dengan tingkat ketimpangan tertinggi sepanjang
tahun 2011-2015, yaitu 0,3437 pada tahun 2011, 0,3256 pada 2012, 0,4689 pada
2013, 0,3462 pada 2014 dan 0,3445 pada 2015. Menurut Pemetaan dengan Typologi
Klassen antara jumlah siswa dengan sarana pendidikan maka dapat disimpulkan
bahwa Kota Medan, dan Kabupaten Deli Serdang sebagai daerah di Provinsr
Sumatera Utara yang masuk ke dalam kuadran I, dan antara pertumbuhan ekonomi
dan realisasi anggaran pendidikan didapatkan bahwa Kabupaten Mandailing Natal
sebagai daerah di Provinsi Sumatera Utara yang masuk ke dalam kuadran I. |
en_US |