Abstract:
Pembangungan infrastruktur di kawasan Belawan beberapa tahun ini mengalami peningkatan, saat ini terminal peti kemas dipelabuhan Belawan sedang dikembangkan. Pengembangan ini diperkirakan selesai pada akhir 2018. Luas terminal peti kemas sekarang mencapai 127.518 m2 dengan panjang darmaga 550 meter. Pembangunan ini menggunakan baja, baja sangat sensitif terhadap serangan korosi, sehingga sangat perlu dikaji aspek korosi akibat terpapar dalam lingkungan kawasan tertentu secara khusus diwakili oleh korosi atmosferik. Penelitian sebelumnya telah meneliti tingkat korosivitas atmosferik pada baja konstruksi untuk beberapa lokasi di kawasan Belawan, namun belum semua lokasi tercakupi, sehingga perlu penambahan lokasi eksposur. Oleh sebab itu penelitian ini bertujuan untuk membuat peta laju korosi atmosferik pada baja konstruksi di kawasan Belawan dengan interpolasi kriging. Pengambilan data kehilangan berat dilakukan pada lima lokasi di kawasan Belawan. Spesimen yang digunakan sama dengan peneliti sebelumnya yaitu baja konstruksi yang ada di pasaran. Pengambilan data dilakukan selama 2 minggu sekali dengan masa eksposur selama 6 bulan. Pengambilan data laju korosi dan pembersihan spesimen mengacu pada standar ASTM G-1 dan ASTM G-50. Setelah data diperoleh, pembuatan peta yang diawali dengan pembuatan data tabular X, Y, Z dari data yang sudah ada, data disimpan dalam bentuk format file .dat selanjutnya di interpolasikan dengan metode gridding. Hasil dari pengambilan data menjukkan bahwa laju korosi yang terjadi pada setiap lokasi pemaparan baja konstruksi berada dalam rentang antara 0,114-1,370 mpy. Peta laju korosi atmosferik di kawasan Belawan telah dibuat berdasarkan lima data laju korosi yang sudah ada.
