Abstract:
Cairan pendingin pada proses pemesinan berfungsi untuk menurunkan
temperatur dan pelumasan pada proses pemotongan. Aplikasi cairan pendingin
pada proses pemotongan adalah memperbaiki kualitas hasil benda kerja selama
proses pemotongan dan juga berfungsi untuk memperbaiki umur pahat sehingga
pahat tidak mudah mengalami keausan.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh cairan pendingin Dromus Oil terhadap keausan pahat pada proses
mesin milling, serta mengetahui efektif atau tidaknya cairan tersebut untuk
menurunkan dan memperlambat keausan pada pahat.Dalam penelitian yang
dilakukan pada proses milling ini menggunakan material besi cor (Cast Iron)
sebagai spesimen benda kerja yang dipakai dan juga dengan menggunakan alat
potong mata pahat insert karbida dengan tipe TPKN 22 VC2. Penelitian
dilakukan dengan cara memvariasikan putaran mesin dan juga variasi cairan
pendingin maupun tanpa cairan pendingin, pada alat uji instrumntasi
dynamometer serta metode pemberian cairan pendingin yang dilakukan dengan
cara disemprotkan langsung ke daerah benda kerja yang dipotong, pada proses
milling dengan variabel respon yang di dapat berupa data ataupun nilai keausan
pahat yang telah diamati dan dilakukannya pengujian dengan menggunakan alat
uji mikrosko,menggunakan metode berat (massa) dan dengan metode volume air
dalam gelas ukur untuk melihat nilai keausan yang diperoleh adalah keausan
kawah (Creater Wear), Cairan pendingin yang lebih efektif pada saat percobaan
dilakukan adalah cairan pendingin dromus oil, karna nilai keausan dari ketiga
metode pengujian dan pembahasan yang telah dilakukan lebih kecil dibandingkan
dengan minyak cpo ataupun tanpa menggunakan cairan pendingin serta kualitas
hasil permukaan benda kerja juga lebih halus